Atas nama Almnus UNAI, Dia pun meminta pelaku HM dinonaktifkan sebagai dosen dan Ketua Yayasan UNAI. ”Selama kasus belum terselesaikan, maka kami menilai hal itu bakal menggangu integritas dan kredibilitas proses pembelajaran di UNAI,” ucapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Ketua Senat UNAI Hisar Pangaribuan mengaku jika pihaknya sudah mengetahui kasus penggunaan ijazah palsu oleh seorang dosen. Bahkan, pihaknya sudah membawa kasus yang terjadi ke rapat senat.
”Kita sudah mendengar (dugaan penggunaan ijazah palsu). Kita sudah bawa ke rapat senat universitas. Di situ, secara aklamasi mengarahkan supaya ini disampaikan kepada Pembina (Dewan Yayasan UNAI),” terangnya, kepada para Wartawan, Jumat (19/1).
”Dari senat memandang perkara ini sebagai sesuatu yang penting,” imbuhnya.
Sampai saat ini, HM masih aktif mengajar dan beraktivitas sebagai dosen serta ketua yayasan UNAI. Menurutnya, tindakan terhadap tersangka, akan diambil setelah ada respons dari pembina yayasan.
”Keputusannya akan seperti apa kedepannya, dari senat menunggu respons dari pembina yayasan,” ujar Hisar.
Di tempat yang sama, dosen yang juga mantan pengurus yayasan, Paul Sudjiman bakal mendorong pihak universitas untuk segera menyelesaikan permasalahan. Pasalnya, dia menilai jika tidak segera diselesaikan bakal berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap UNAI.
”Dengan dasar kecintaan dan keprihatinan, kami berharap permasalahan ini bisa segera dituntaskan secara clear. Penyelesaian bisa dilakukan dengan menempuh prosedur akademis. Yakni yang bersangkutan membuktikan bahwa dugaan ijazahnya palsu tidak benar,” bebernya.
”Prosedur akademis dan hukum bisa dipakai. Kita lihat secara de facto, bahwa ini sangat memprihatinkan,” imbuhnya.
Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat pada UNAI terimplikasi dari kasus yang terjadi saat ini. Sehingga, dirinya pun berpikir jika polemik yang terjadi adalah bagian atas ketidakmampuan manajemen menghadapi masalah.
”Sebaiknya dengan kerendahan hati dan kesadaran, selesaikan masalah ini sesegera mungkin. Sehingga tidak akan jadi isu yang dibahas di internal dan berkepanjangan,” tutupnya. (ziz)