JABAR EKSPRES – Penanganan stunting atau masalah gizi pada anak usia 0-23 bulan, masih berada pada angka di atas 50 persen. Hal ini diungkapkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung.
Berdasarkan data pada Agustus 2023 lalu, Kepala DPPKB Kota Bandung, Dewi Kaniasari menyampaikan, data yang didapat dari hasil pengukuran dan publikasi Dinas Kesehatan (Dinkes) itu, tercatat ada 65,1 persen anak usia 0-23 bulan mengalami stunting.
Menurutnya, hal demikian menunjukkan anak-anak di Kota Bandung masih rentan terhadap kasus masalah gizi tersebut. “Masih tingginya resiko keterpaparan anak,” tuturnya, pada Rabu (17/1).
BACA JUGA: Pajak Hiburan Naik 40-75 Persen, Pemprov Jabar Berharap Tak Rugikan Sektor Pariwisata
“(Terpapar) masalah akibat masalah gizi dan kesehatan sebagai penyebab yang berdampak pada kesehatan anak,” sambung Dewi.
Dia menegaskan bahwa upaya pencegahan telah dilakukan. Dirinya menuturkan Pemkot Bandung gencar lakukan inovasi. Hal ini berkaitan dengan tujuan supaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya anak-anak di Kota Bandung.
Terlebih lagi, upaya penurunan stunting di Kota Bandung, kata Dewi, hal itu memang sejalan dengan program kegiatan prioritas pemerintah di 260 kabupaten kota.
“Sejak tahun 2020 Kota Bandung jadi salah satu kota perluasan lokasi lokus intervensi penurunan stunting terintegrasi secara nasional,” pungkasnya.