JABAR EKSPRES – Selasa (9/1/2024) Angin puting beliung dan tanah longsor telah terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang melanda sejumlah wilayah Kecamatan Sukabumi. Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) mengungkapkan hujan deras yang disertai angin kencang menjadi pemicu utama.
Humas BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, menyebutkan bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun enam warga harus mengungsi.
“Tidak ada korban jiwa, hanya saja warga yang terdampak beberapa diantaranya harus mengungsi serta sejumlah fasilitas umum rusak,” jelas Sandra Fitria di Sukabumi, Selasa (9/1/2024) dikutip Jabar Ekspres dari ANTARA News.
BACA JUGA: Hujan Deras Melanda Kalibunder Sukabumi, Sebabkan Tanah Longsor dan Akses Jalan Terputus
Berdasarkan data yang didapat dari pihak BPBD mengungkap bencana angin puting beliung merusak salah satu rumah warga di Kecamatan Cimanggu, RT15/RW05 yang mengharuskan satu keluarga yang berjumlah enam jiwa tersebut terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya karena rumahnya sudah hancur dan sudah tidak dapat ditempati.
Adapun tebing tanah dengan panjang dua puluh meter, tinggi delapan meter, dan lebar dua meter di Kampung Caringinkulon, RT10/RW03 ini mengalami tanah longsor hingga menutupi saluran irigasi Cigemol yang saat ini telah dilakukan perbaikan sementara agar lahan pertanian di desa Caringinkulon tetap mendapatkan pasokan air.
Jembatan Cicalung II yang merupakan penghubung antara Desa Padabeunghar dan Desa Sindangresmi di Kecamatan Jampang Tengah dengan panjang delapan meter, lebar satu meter, dan tinggi tiga meter ini terancam terputus akibat penahan tanah (TPT) mengalami longsor.
BACA JUGA: Rumah Lansia di Sukabumi Ambruk Akibat Gempa 5,9 Magnitudo di Banten
Sandra menjelaskan bahwa bencana angin puting beliung sudah ditangani dan sudah mendapatkan bantuan darurat yang diserahkan kepada penyintas bencana, sementara untuk longsor TPT Jembatan Cicalung II pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan perbaikan.
Meskipun Jembatan penghubung antara kedua desa Padabenghar dan desa Sindangresmi ini masih bisa untuk digunakan warga, namun Jembatan tetap harus mendapatkan penangan segera karena apabila hujan serta debit air tinggi TPT akan terkikis dan semakin menipis hingga hal ini akan menjadi pemicu longsor susulan. (mg/winda)