JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan kasus infeksi HIV/AIDS dengan sejumlah langkah mitigasi.
Mitigasi di antaranya dengan memberikan pendampingan kualitas hidup kepada penderita HIV/AIDS, juga penguatan lingkungan yang kondusif melalui kolaborasi Pentahelix sebagai upaya pencegahan.
Ditemui usai peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Jabar Tahun 2022, Staff ahli gubernur bidang pemerintahan, hukum, dan politik sekretariat daerah yang mewakili Gubernur Jabar, Engkus Sutisna, ST., MT. mengatakan, Pemda Provinsi Jabar mempunyai sejumlah program pencegahan dan penguatan bagi anak-anak penderita HIV/AIDS yang harus diselamatkan masa depannya.
Baca Juga:Jokowi Pastikan Stok Beras Aman dan Harga Cabai Turun di Tahun 2024Cak Imin Singgung Pemerintah yang Keluarkan Anggaran Fantastis untuk Beli Alat Perang
“Mitigasi dan sejumlah program pencegahan HIV/AIDS terus kita perkuat. Saya harap kita tidak boleh lengah, khususnya terhadap penderita anak-anak karena kalau lengah akan kehilangan generasi emas 2045,” ujar Engkus di Taman Cikapundung River Spot, Kota Bandung, Sabtu (24/12/2022).
“Yang harus menjadi perhatian dari semua kasus tersebut 74 persennya diderita oleh kelompok laki-laki, dan 26 persen kelompok perempuan, dengan penyebab utamanya adalah hubungan sesama jenis, disusul pengguna narkotika,” ungkap Engkus.
Dari kelompok usia hampir 66 persen penderita HIV/AIDS di Jabar berusia produktif, yakni 25 – 49 tahun, kemudian 18,6 persen usia 20 – 24 tahun, dan 6,1 persen usia di atas 50 tahun.
Untuk itu, peringatan Hari AIDS Sedunia ini menjadi pengingat terhadap fenomena gunung es yang hanya terlihat kecil di atasnya saja, padahal di bawahnya kasus relatif tinggi yang harus menjadi perhatian semua pihak.
“Karena itu terus-menerus kita ingatkan, terutama yang sudah terinfeksi agar tetap bersemangat dan rutin berobat. Untuk masyarakat juga teruslah berperilaku hidup sehat dan melakukan komunikasi yang sehat,” pesan Engkus.
