Fakta Baru Konflik SD Al Ihsan Bandung: Janji Palsu, Konflik, hingga Dugaan Pemalsuan

BANDUNG, JABAR EKSPRES – Konflik terkait warga dengan pengurus SD Al Ihsan nyatanya telah berlangsung lama. Hal ini diutarakan oleh mantan Sekretaris RW 02, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung yakni Enceng.

Menurutnya, konflik berawal dari pihak Al Ihsan yang tak berkordinasi kepada warga sekitar terkait pendirian sekolah. Padahal, daerah tersebut merupakan komplek pemukiman yang diperuntukan sebagai rumah hunian.

“Jadi dulu tempat itu teh rumah hunian, yang punya orang Tangerang. Di beli lah sama yang bersangkutan, gak lama dibikin sekolah. Dari situ lah mulai timbul konflik,” katanya kepada Jabar Ekspres, Rabu (3/1).

Selain itu, mulai dari izin membangun hingga musyawarah tak melibatkan masyarakat yang berdomisili di kawasan ini. Alhasil, warga setempat merasa keberatan akan berdirinya bangunan sekolah tersebut.

“Mereka bilang udah izin kepada warga sekitar terkait pembangunan sekolah tersebut, cuman ternyata pas saya periksa gak semuanya dikasih tau,” katanya.

BACA JUGA: Disciptabintar Kota Bandung Angkat Bicara Soal Sekolah Diduga Ilegal di Arcamanik

“Akhirnya saya kumpulkan semua, ternyata banyak yang gak tau. Akhirnya kita lakukan mediasi sampe berkali-kali di Kecamatan. Ditemukan kesepakatan bahwa warga minta akses tersebut di aspal, dan penjemputan hanya sampai sisi jalan,” lanjutnya.

Diakui Enceng, tak ada satupun masyarakat sekitar yang menandatangani izin membangun gedung sekolah tersebut. Padahal, rekomondasi dan izin membangun dari pihak terkait memerlukan persetujuan dari warga sekitar.

Selain itu, pihak Sekretariat RW 02 pun tak pernah menandatangani maupun memberikan rekomondasi perihal akan dibangunnya hunian tersebut menjadi sekolah. Diduga, terdapat pemalsuan berkas maupun tanda tangan dalam proses perizinan pembangunan.

“Saya yakin kalau warga sekitar ga mungkin tanda tangan. Sedangkan pengajuan IMB itu kan harus ada rekomondasi dari kewilayahan dan yang terpenting itu warga sekitar. Tapi ini katanya mereka gapernah tanda tangan,” paparnya.

Konflik semakin memanas ketika janji yang diutarakan oleh pihak SD Al Ihsan tak kunjung dilaksanakan. Puncak kekesalan masyarakat ketika pihak tersebut membangun gedung baru guna fasilitas sekolah.

BACA JUGA: Ruang Kelas SDN Polisi 1 Kota Bogor Porak Poranda Akibat Puting Beliung

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan