JABAR EKSPRES – Semenjak terjadinya gempa yang melanda wilayah Sumedang, wilayah Bandung Raya kini seakan-akan mendapatkan warning. Bagaimana tidak, kejadian tak mengenakan tersebut mengindikasikan akan adanya pergeseran sesar Lembang di bawah tanah.
Potensi yang ditimbulkan oleh pergeseran sesar Lembang ini tentunya cukup besar, mengingat jutaan manusia hidup di wilayah Bandung Raya. Bukan tak mungkin jika bom waktu ini akan terjadi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 kilometer. Bermula di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang memanjang menuju daerah Padalarang (KBB) hingga ke daerah Jatinangor (Sumedang).
Lantas, mengapa banyak orang mengatakan sesar Lembang adalah sebuah bom waktu? Pasalnya, pergerakan dari sesar ini mengakibatkan aktivitas kegempaan yang cukup masif. Diperkirakan, akan terjadi gempa dengan magnitudo 6,8 hingga 7 andai sesar Lembang bergerak.
Apa yang akan terjadi jika Bandung Raya diguncang gempa sekuat itu? Maka, akan ada potensi satu wilayah yang hancur akibat gempa tersebut.
BACA JUGA: Terungkap! Tenyata di Sini Titik Tengah Provinsi Jawa Barat
Andai Sesar Lembang Bergerak, Wilayah Mana yang Hancur?
Berdasarkan rangkuman berbagai sumber, titik nol sesar Lembang terletak di wilayah Padalarang. Hal ini berdasarkan pantauan teknologi penginderaan jarak jauh LIDAR (Light Detectin and Ranging).
Lalu, dari wilayah Padalarang, sesar ini melintasi wilayah Bandung Raya seperti Ngamprah, Cihideung, Lembang, Cimenyan, Cilengkrang, Cileunyi, hingga Jatinangor.
Diketahui, pergerakan sesar Lembang per tahunnya berkisar di angka 3,0 hingga 5,5 milimeter per tahun. Namun, angka tersebut diprediksi bakal bertambah 4,0 milimeter setiap tahunnya.
Andai pergeseran sesar sepanjang 29 kilometer itu terjadi, maka wilayah KBB akan hancur parah. Lokasi wisata, bangunan bersejarah seperti Observatorium Bosscha, dan objek vital serta pemukiman warga lainnya akan hancur.
Selain itu, Kota Cimahi akan terdampak juga karena berjarak kurang lebih 5 hingga 6 kilometer dari sesar Lembang. Angka tersebut meletakkan kota tersebut dalam zona merah.
BACA JUGA: Nama Daerah di Jawa Barat Ini ‘Nyeleneh’, Tapi Emang Asli Ada Lho!
Menurut hasil penelitian dari Geoteknologi LIPI, akan ada patahan vertikal sekitar 50 centimeter secara mekanis. Ini menyebabkan bangunan yang dilewati akan menjadi tidak stabil sehingga rawan bahkan roboh.