JABAR EKSPRES – Sejumlah warga muslim dari Lingkungan Jadimulya, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banjar. Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh inisial ‘E’ saat malam Natal di depan Gereja Katolik Santo Filifus Kota Banjar, 24 Desember 2023 lalu.
“Kami melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh inisial ‘E’. Ada empat perkara yang kami laporkan ke Polres Banjar,” kata salah satu pendamping warga muslim Lingkungan Jadimulya, Zaenal Arifin di Mapolres Banjar, Jumat 29 Desember 2023.
Empat perkara yang dilaporkan sejumlah warga muslim tersebut kata dia, pertama dugaan fitnah ‘E’ yang mengatasnamakan warga muslim Lingkungan Jadimulya yang ikut merayakan Natal. Kedua eksploitasi anak, ketiga berita bohong (hoax) yang mengatasnamakan warga muslim lingkungan tersebut terkait inisiasi warga memberikan kejutan kepada jemaat gereja. Keempat soal penistaan agama.
BACA JUGA: Warga Komplek Basis Cimahi Rayakan Natal dengan Sukacita dan Toleransi
“Keempat yang fatal ini, sehingga kami melaporkan ke Polisj karena ada dugaan penistaan agama. Di dalam fatwa MUI nomor 56 tahun 2016 terkait dengan hukum mengunakan atribut agama, kemudian juga dalam kegiatan agama menyerupai kegiatan agama lain. Jadi ada tuntutan di pasal 1 Undang-Undang PNPS Nomor 1 Tahun 1965 tentang pencegahan, penyalahgunaan, dan/atau penodaan agam,” katanya.
Sebelumnya, puluhan warga di Lingkungan Bobojong RT03/RW 08 Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar Jawa Barat memberikan kejutan kepada umat Nasrani yang sedang merayakan malam Natal di Gereja Katolik Santo Filipus yang berada di Jalan Kantor Pos Kota Banjar, Minggu, 24 Desember 2023 malam.
Kejutan itu berupa persembahan tari-tarian kemudian pemberian bunga dan bingkisan kue diberikan warga yang berada di sekitar Gereja Katolik St Filipus Kota Banjar. Kejutan itu merupakan salah bentuk rasa toleransi beragama dan persaudaraan.
Perwakilan warga Lingkungan Bobojong, Ernawati, mengaku kegiatan ini merupakan inisiatif warga Bobojong untuk menunjukkan rasa toleransi beragama kepada warga yang tengah merayakan malam Natal.
“Kami turut bersuka cita untuk saudara-saudara di Gereja Katolik Santo Filipus yang merayakan Natal. Ini juga merupakan salah satu bentuk wajah Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.