“Saat ini pusat data berada di garis depan untuk memenuhi tuntutan besar akan penyimpanan data, kekuatan komputasi, dan kemampuan pemrosesan yang cepat untuk mendukung pertumbuhan AI. Untuk itu, kami memerlukan kolaborasi kuat dengan penyedia energi dengan mengajak PLN Batam, serta MedCo untuk membantu menyediakan energi termasuk energi terbarukan sebagai wujud kepedulian lingkungan,” lanjut Indrama.
Senada dengan yang disampaikan Indrama, Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra, mengungkapkan, sinergi ini sebagai langkah strategis PLN dalam mendukung digital transformasi dan pembangunan ekonomi digital di Indonesia, khususnya di Batam, hingga regional.
“Dengan kerja sama ini, kami berkomitmen untuk menyediakan pasokan energi sebagai landasan kuat bagi pengembangan infrastruktur digital yang akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor,” ucap Irwansyah.
Seperti diketahui, NeutraDC Batam merupakan salah satu data center berskala hyperscale yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC).
Baca Juga: Telkom Raih Predikat Most Excellence Good Corporate Governance Implementation
Saat ini, NeutraDC Batam tengah mempersiapkan diri untuk membangun data center di Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE) Batam berkapasitas ultimate 51 MW IT load (fase awal 17 MW) dengan konsep green data center.
Hadirnya data center di Batam ini merupakan langkah strategis yang dilakukan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), dalam menyikapi pasar industri data center melalui anak perusahaannya, NeutraDC.
Dalam pembangunan data center di Batam, NeutraDC berkolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, ST Dynamo ID Pte Ltd (afiliasi Singtel), dan perusahaan energi, PT Medco Power Indonesia.
Hadirnya NeutraDC Batam menambah jumlah kehadiran hyperscale data center dengan klasifikasi Tier III dan IV.(*)