Wisuda Khotmil Qur’an XVII Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah: Meriahnya Rangkaian Kegiatan Islami di Penghujung Tahun

Kegiatan selanjutnya pada Sabtu pagi, 30 Desember 2023, adalah pawai ta’aruf peserta wisuda khotmil Qur’an. Pawai ini bukan hanya sekadar prosesi perayaan, tetapi juga mencerminkan integrasi pesantren dengan masyarakat sekitar. Peserta wisuda bersama-sama dengan seluruh santri dari Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, para santri TPA-DTA di Kecamatan Tanjungkerta, serta masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan ini, mengambil bagian dalam pawai yang meriah.

 

Kegiatan temu alumni Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah pada Sabtu sore, 30 Desember 2023, menjadi momentum berharga untuk mengumpulkan dan mengenang jejak para alumni yang telah tersebar di seluruh Indonesia. Temu kangen ini menjadi momen berkumpulnya ribuan alumni untuk berbagi pengalaman, kesan, dan membangun jaringan yang lebih luas dalam mendukung pendidikan Islam yang moderat.

 

Dan pada hari terakhir, Ahad pagi, 31 Desember 2023, seluruh acara akan mencapai puncaknya dengan acara utama, yaitu acara puncak Wisuda Khotmil Qur’an Ke-XVII. Dalam acara ini, 458 peserta wisuda akan mendapatkan apresiasi atas perjuangan mereka dalam menyelesaikan hafalan Al-Qur’an. Dengan kehadiran Guru Besar UIN Syarif Hidayatulloh, Prof. Dr. H. Said Agil Munawar dan juara MTQ Nasional, KH. Mustofa Jamaludin sebagai qori.

 

Acara puncak bukan hanya sekadar pemberian ijazah, tetapi juga momen di mana para orang tua dan santri merayakan prestasi para wisudawan serta merayakan keberhasilan bersama dalam menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

 

Wisuda Khotmil Qur’an Ke-XVII di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah bukanlah sekadar serangkaian acara, tetapi merupakan manifestasi nyata dari kesungguhan dan dedikasi pesantren dalam menghasilkan generasi muslim yang terdidik, berakhlak, dan memahami nilai-nilai Islam.

 

Semangat dan kehangatan dari setiap rangkaian acara ini tidak hanya mencerminkan prestasi individu, tetapi juga mewakili semangat kolektif untuk menjaga tradisi keagamaan dan memperkuat fondasi keilmuan Islam. Wisuda Khotmil Qur’an menjadi titik tinggi dalam upaya pesantren untuk menerangi masyarakat dengan kearifan nilai-nilai Islam dalam konteks kehidupan yang semakin kompleks. (Ayi abdul kohar)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan