JABAR EKSPRES – Kepedulian lingkungan masih perlu ditingkatkan, guna pemerintah dan setiap lapisan elemen masyarakat bisa mendorong penyelesaian sampah.
Dalam upaya mendorong penyelesaian isu sampah yang masih jadi tugas besar dan bersamaan dengan pesta demokrasi, Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia (FORPASI) bersama dengan BijakMemilih, melaksanakan acara yang berjudul ‘1 2 3, Siapa Peduli Sampah?’.
Acara yang diselenggarakan di Jakarta Selatan juga bisa disaksikan melalui zoom meeting itu, bertujuan untuk mengetahui gagasan dari elemen calon presiden khususnya mengenai komitmen dalam mengatasi permasalahan sampah secara menyeluruh.
Pendiri sekaligus Inisiator FORPASI, Hadohoan Satyalen Simaremare mengatakan, dalam momentum pesta demokrasi 2024, acara yang diselenggarakan itu merupakan kontribusi kepada diskursus isu publik.
“Khususnya isu sampah, dan secara bersamaan menjadi referensi isu bagi pemilih khususnya kaum muda dalam menentukan pilihannya,” kata Hadohoan, Jumat (22/12).
BACA JUGA: Debat Capres 2024: Ganjar Janji Bakal Miskinkan Koruptor dan Menendangnya ke Nusakambangan!
Menurutnya, FORPASI memiliki fokus dalam meningkatkan kepedulian publik terhadap isu persampahan sehingga menciptakan keberpihakan politik para pemimpin publik.
“Terbakarnya 38 TPA dalam Juni-Oktober 2023 merupakan bukti kekasaran umat manusia pada lingkungan. Dan semua akan kembali ke kita, udaranya kita hirup, airnya kita minum, dan sumber dayanya kita makan. Tapi apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga semua itu?,” ujar Hadohoan mengutip dari data yang dikumpulkan Aliansi Zero Waste Indonesia.
Dia menyampaikan, konsep Indonesia Lestari yang merupakan bentuk kecintaan kepada tanah air dan diejahwantahkan, jadi upaya nyata dalam menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya dengan semangat gotong royong.
“Keberpihakan politik dari para calon presiden sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan isu sampah, sehingga terdapat prioritas dan anggaran yang benar benar memadai,” ucap Hadohoan.
Dipaparkan, FORPASI juga mengusulkan pembentukan badan penanggulanangan sampah nasional, untuk mengintegrasikan penanganan sampah dari hulu ke hilir serta dari tingkat pusat hingga daerah.
“Sehingga terciptanya kesehatan masyarakat serta menyokong ekonomi hijau, khususnya potensi daerah pariwisata yang sangat berpotensi mengalami isu sampah juga lingkungan,” tukas Hadohoan.
Diketahui, acara yang diselnggarakan itu dihadiri oleh Sri Bebassari, Ketua Dewan Pembina Indonesian Solid Waste Association (InSWA), yang merupakan narasumber pakar dalam pengelolaan sampah tingkat nasional.