BANDUNG, JABAR EKSPRES – Sebanyak 54 ribu kader Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) diwisuda, Rabu 20 Desember 2023. Wisudanya sekaligus bertepatan puncak Peringatan Hari Ibu Jawa Barat di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti mengungkapkan, wisuda Sekoper Cinta itu dilakukan secara langsung dan virtual. Peserta yang hadir secara langsung ada 1.350 wisudawati, sedangkan yang hadir secara virtual ada 52.670 wisudawati. “Jadi ada 54 ribu wisudawati yang diwisuda se-Jabar,” terangnya.
Para wisudawati itu tersebar di Kota/Kabupaten se-Jabar dan berbagai program kolaborasi. Misalnya, ada 24.900 di Sumedang, 16.100 wisudawati dari program bantuan keuangan, hingga 100 wisudawati dari program kerja sama dengan Unikom.
Siska melanjutkan, Sekoper Cinta merupakan bagian tindak lanjut dari amanah Undang-undang No. 23 tahun 2014. Amanah itu diwujudkan dalam bentuk sekolah perempuan yang dikemas dengan nama Sekoper Cinta.
Melalui hal ini, para kaum perempuan dididik berbagai pengetahauan. Mulai dari soal kesetaraan gender, HAM, hingga pendidikan yang bersifat vokasional. “Seperti menjahit, IT, masak hingga e-commerce,” tuturnya.
Sekoper Cinta secara resmi diluncurkan pada 16 Desember 2018 lalu. Program itu digulirkan karena alasan yang serius, yakni menyikapi masih tingginya angka perceraian karena Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) maupun permasalahan ekonomi. Termasuk maraknya kasus perdagangan manusia di Jabar, hingga persoalan stunting yang masih menyelimuti masyarakat Jabar.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Majukan Ekonomi Kreatif Kawula Muda Melalui Creative Center
Sekoper Cinta lahir menyasar kaum perempuan di Jabar, khususnya para ibu rumah tangga. Sekoper Cinta lahir dengan mengemban misi mulia, yakni berupaya mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi, kontrol dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua bidang. Program ini berupaya membangun kemandirian perempuan Jawa Barat melalui pemberdayaan perempuan pertisipatif dengan melaksanakan pendidikan non formal untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbasis gender, ketahanan keluarga, aktualisasi diri, dan produktivitas ekonomi.
