Jangan Salah Memahami Syirik, Ini Kekeliruan yang Sering Terjadi

Baca juga : Macam-macam Dosa Besar yang Sulit Untuk Diampuni

Dalil bahwasanya sebagaimana dalil berikut.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.”
(QS. Fushshilat: 37).

Ini menunjukkan bahwa ada orang musyrik yang menyembah matahari dan rembulan.

“Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan.” (QS. Ali Imran: 80).

Dalil yang disebut di sini menunjukkan bahwa ada orang musyrik yang menyembah malaikat dan nabi.

“Dan (ingat putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib” (QS. Al Maidah: 116).

Ini juga dalil bahwa Nabi juga ada yang disembah.

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya.” (QS. Al Isro’: 57)

Orang sholih pun ada yang disembah dan ini termasuk kesyirikan.

“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)”
(QS. An Najm: 19-20).
Dalil ini juga menunjukkan pohon dan batu ada yang disembah.

2- Yang dianggap syirik adalah jika meyakini bahwa ada pencipta selain Allah, ada yang memberi rizki selain Allah dan ada yang mengatur alam semesta selain Allah.

Seseorang disebut musyrik (berbuat syirik) di masa silam bukanlah karena keyakinan di atas. Mereka tidak disebut musyrik karena tidak meyakini perkara rububiyah di atas.

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi Allah” (QS. Yunus: 18).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan