Setidaknya ada 280 lebih lembaga yang ada dalam naungan Squad PBI seperti Human Initiative, Rumah Zakat, DMC Dompet Dhuafa, Indonesia CARE, Bagi Indonesia, Asar Humanity, BAZNAS Bazis, BAZNAS RI, APPI, YBM PLN, AQL Peduli, BSI Maslahat, RHC, YM, Imani Care, Gerak Bareng, Aviation Voulenteer Indonesia, Disaster Tambora, GMCI, RTB Indonesia, Harfa, Kedai Ciliwung, VRI, Medis Respon Tim, Sabhawana, KSB, Tagana, SAR Katulistiwa, Karang Taruna, Pramuka Peduli, RAPI, Orari, Hirpala Indonesia, One Care, WMI, Salam Aid, SBN, HELIX Corp., PMI, Menwa Rescue, Primas Rescue, Karawang Peduli, dan didukung Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Bogor dan FKP3D kota Bogor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, berharap kegiatan ini para pelajar di Kota Bogor mendapatkan edukasi melakukan mitigasi bencana, sehingga saat terjadi bencana mampu melakukan pertolongan.
“Di sini juga ada pembina dari BNPB, dan kami berterimakasih di sini juga ada kegiatan edukasi, dan santunan kepada yatim piatu,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Hari Relawan Internasional 2023, Direktur Eksekutif lembaga kemanusiaan Indonesia CARE, Lukman Azis Kurniawan mengatakan, selain alutsista dan virtual reality kebencanaan dalam kesempatan ini juga digelar voulenteer expo, workshop, seminar, serta lelang amal lukisan untuk Palestina.
“Jadi simulasi langsung maupun dengan teknologi Virtual Reality tentang kebencanaan, voulenteer camp dan kegiatan donor darah. Alusista di sini bukan singkatan alat utama sistem senjata, melainkan alat utama sistem ketangguhan bencana, yang disebut alusista bencana,” jelasnya.
“Di sini kita buka virtual bencana yang bisa merasakan goncangan dan situasi bencana dengan bencana yang ada di Indonesia, seperti bencana aslinya, gempa bumi, tsunami, banjir, hingga kebakaran agar masyarakat yang diedukasi bisa merasakan simulasi dasyatnya bencana, dan penanganannya, dan lebih mengenal peralatan bencana,” imbuh Lukman. (YUD)