JABAREKSPRES, BANDUNG – Harita Nickel melanjutkan rangkaian kegiatan Goes to Campus dengan menyelengarakan Kuliah umum yang mengangkat tema “Dinamika Industri Nikel di Era Berkelanjutan: Tantangan, Peluang, dan Prospek Karier”, pada hari Jumat (15/12) di Bale Sawala Universitas Padjajaran (Unpad) Jatinangor.
Seletah sebelumnya Harita Nickel sudah melakukan kegiatan serupa bersama beberapa kampus di Indonesia, kini giliran Unpad yang menjadi tempat untuk gelaran kuliah umum tersebut.
Kuliah umum ini akan menghadirkan Direktur Harita Nickel dan jajarannya serta dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen di lingkungan civitas akademik Universitas Padjadjaran. Dari kuliah umum tersebut hadir sekitar 300 mahasiswa Unpad.
BACA JUGA: Pemasok Narkoba ke Ammar Zoni Ditangkap! Polisi Dalami Paket Ganja yang Ditemukan di Kediaman AK
Mahasiswa yang hadir mencangkup Fakultas Teknik Geologi (FTG), Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan mahasiswa dari fakultas lain.
Director Harita Nickel Tonny Gultom menyebutkan, kegiatan ini membahas banyak hal tentang nikel dan pengembangannya di dunia serta bagaimana peran Indonesia di dalamnya. Dalam perkembangannya, industri nikel menemui banyak tantangan untuk dapat berperan di tingkat global.
“Meningkatnya industri nikel juga menjadi peluang bagi putra-putri bangsa yang berkarya di sana menjadi gambaran kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul,” pungkas Tonny saat memberikan paparan dalam kuliah umum tersebut, Jumat (15/12).
Industri ini tak hanya membutuhkan para insinyur andal di bidang pertambangan dan energi, tapi juga banyak keahlian lain dari berbagai bidang yang mendukungnya,” sambungnya
Tonny menyebutkan, Nikel menjadi primadona baru di tengah naiknya transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan. Nilainya melonjak di pasar global seiring dengan tingginya kebutuhan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap energi ramah lingkungan.
Berdasarkan data dilansir dari Katadata di tahun 2022, Indonesia menjadi negara produsen nikel terbesar di dunia dengan total produksi diperkirakan mencapai 1,6 juta metrik ton atau menyumbang 48,48% dari total produksi nikel global.
Dengan potensi sebesar itu Harita Nickel melalui Tonny menyampaikan, Indonesia menjadi negara strategis di dunia sejalan dengan permintaan global akan nikel terus tumbuh, terutama untuk keperluan industri seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan.