4 Cara Mengatasi Isu Kesehatan Mental, Raih Ketenangan Batin dan Mental Baja!

Menurutnya, ada orang-orang yang mungkin merasa senang melihat penderitaan kita atau bahkan berusaha untuk menyumbanginya.

Perilaku semacam ini, yang disebut sebagai sadisme dan iri, sayangnya cukup umum di banyak lingkungan, termasuk di tempat kerja, dalam lingkaran pertemanan, atau bahkan dalam keluarga.

Bagaimana kita bisa tetap kuat di tengah badai kehidupan? Epictetus memberikan gambaran tentang ketahanan diam.

Bayangkan diri kamu sebagai pohon. Daun-daun mungkin berdesir, cabang-cabang mungkin bergoyang, tetapi batang pohon tetap kokoh, akar-akarnya dalam-dalam mengakar di bumi.

Ketika kita bertindak seakan tak ada yang mengganggu kita, kita seolah menjadi penguasa takdir kita sendiri di tengah kekacauan.

BACA JUGA: 10 Aktivitas yang Baik untuk Dilakukan di Pagi Hari, Langkah Awal yang Bijak untuk Memulai Aktivitas Keseharian!

18 Prinsip Stoicisme Epictetus

Epictetus memberikan 18 prinsip Stoicisme yang dapat membimbing kita dalam menghadapi tantangan hidup.

Beberapa di antaranya termasuk mendengarkan lebih banyak daripada berbicara, mengharapkan yang terburuk, bersiap untuk gagal karena itu adalah satu-satunya cara untuk berkembang, dan tidak melekat pada satu harapan.

Prinsip-prinsip ini memberikan landasan filosofi untuk mencapai ketenangan dan kebijaksanaan di tengah kehidupan yang penuh gejolak.

Kekayaan Sejati dan Hati yang Tenang

Menurut Epictetus, kekayaan sejati bukanlah seberapa banyak harta yang kita miliki, melainkan kebahagiaan batin.

Orang bijak, menurutnya, adalah mereka yang tidak merasa cemas atas hal-hal yang belum dimiliki, tetapi bersukacita dengan apa yang sudah dimiliki.

Rasa rendah hati dan bersyukur adalah kunci menuju kebahagiaan sejati.

Kendalikan Reaksi Kamu, Penuhi Kewajiban, dan Abaikan Kebencian

Dalam menghadapi tantangan hidup, Epictetus mengajarkan kita untuk mengendalikan reaksi kita. Reaksi kita terhadap suatu peristiwa akan membentuk takdir kita.

Selain itu, ia menekankan pentingnya memenuhi kewajiban kita dalam masyarakat dan dunia.

Meskipun tanpa pujian atau hadiah, kita diharapkan untuk menjalankan tugas kita dengan penuh tanggung jawab.

Kesimpulan

Filosofi Epictetus memberikan pandangan yang kuat tentang cara menghadapi kehidupan dengan bijaksana dan tabah.

BACA JUGA: 8 Manfaat Luar Biasa Sarapan Pagi bagi Kesehatan

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan