JABAR EKSPRES – Generasi Z (Gen Z) telah menjadi fokus perbincangan di berbagai media, terutama melalui platform seperti sosial media. Dalam episode perdana Angellie Nabilla di saluran Youtube Malaka Project, benarkah kita sudah mengenal Gen Z?, Enji membahas mitos dan fakta menarik yang mengelilingi generasi ini.
Dalam artikel ini, kita akan merinci pandangan yang lebih mendalam tentang Gen Z, membongkar stereotip yang sering disematkan padanya. Penelitian dari McKinsey Health Institute menunjukkan bahwa Gen Z merupakan konsumen media terbesar abad ini. Namun, hal ini tidak serta merta mencirikan mereka sebagai individu yang hanya terpaku pada dunia maya.
Apa itu Gen Z?
Banyak stereotip yang melekat pada Gen Z, mulai dari ketergantungan pada media online hingga kesulitan berinteraksi secara langsung. Enji menyoroti pentingnya melihat melampaui stereotip ini dan memahami bahwa Gen Z datang dari latar belakang yang beragam, termasuk kaum pekerja buruh.
Salah satu klaim yang sering muncul adalah bahwa Gen Z tidak mampu membeli rumah karena menghabiskan uang untuk kopi susu. Enji dengan tegas menolak pandangan ini, menyadarkan kita bahwa stereotip semacam itu hanya menciptakan pemahaman yang dangkal tentang generasi ini.
Sebagai generasi yang hidup di era informasi terbuka, Gen Z memiliki eksposur yang tinggi terhadap berita dan peristiwa sosial. Namun, keintensifan ini juga membawa dampak psikologis dan perilaku yang perlu dipahami. Terlebih lagi, Gen Z harus menghadapi ketidakpastian ekonomi, terutama di Amerika Serikat, di mana banyak dari mereka merasa khawatir tentang peluang ekonomi yang terbatas.
Data dari BPS tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 3,8 juta Gen Z menganggur di Indonesia. Kondisi ini menggambarkan tantangan ekonomi yang dihadapi generasi ini, yang sering kali hanya mendapatkan upah rendah meskipun bekerja dalam waktu yang cukup lama.
Selain itu, artikel ini juga menyoroti peran pendidikan dalam membuka pintu peluang bagi Gen Z. Dengan pendidikan yang tepat, Gen Z dapat melangkah ke dunia kerja dengan kualifikasi yang memadai, membantu mereka mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi.