JABAR EKSPRES – Gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Selat Bab al-Mandeb, yang merupakan jalur pelayaran penting yang menghubungkan Teluk Aden di Yaman dengan Laut Merah.
Serangan ini telah menimbulkan respons dari kapal perang Amerika Serikat yang beroperasi di wilayah tersebut. Kelompok Houthi telah berjanji untuk melancarkan serangan lebih lanjut jika Israel dan Amerika Serikat tidak menghentikan perang di Gaza, yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Militer Amerika Serikat melaporkan bahwa tiga kapal komersial diserang di Selat Bab al-Mandeb, dengan salah satu kapal tanker mengalami kerusakan akibat serangan rudal. Kapal perusak Amerika Serikat, USS Carney, menembak jatuh drone yang dianggap berasal dari serangan Houthi. Dua kapal komersial lainnya juga menjadi target serangan rudal.
Pihak militer Amerika Serikat menyatakan bahwa serangan ini sepenuhnya diaktifkan oleh Iran. Iran belum memberikan komentar resmi mengenai serangan ini.
Kelompok Houthi, melalui juru bicara militer mereka, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, sambil mengancam bahwa kapal Israel atau yang terkait dengan Israel akan menjadi target yang sah jika serangan Israel di Gaza tidak dihentikan.
Selat Bab al-Mandeb penting karena merupakan salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia, yang digunakan untuk mengangkut barang dan minyak dalam jumlah besar. Serangan Houthi bertujuan untuk membebankan biaya finansial pada Israel dan mengganggu keamanannya jika Israel memilih untuk melanjutkan perang.
Baca Juga: 70 Persen Pasukan Israel Ditarik Mundur dari Jalur Gaza, Kalah Melawan Hamas?
Sebagai akibat dari serangan ini, kemungkinan ada kapal yang akan menghindari Selat Bab al-Mandeb dan Laut Merah, yang akan meningkatkan biaya pengiriman dan dapat berdampak negatif pada perekonomian Israel dan kota pelabuhan Eilat di resor Laut Merah.
Kelompok Houthi sebelumnya telah meluncurkan serangan langsung ke Israel dengan rudal, tetapi sebagian besar rudal telah dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, Houthi telah mengubah strategi mereka dengan fokus pada serangan terhadap kapal yang lebih dekat dengan pantai mereka.