Pusat pelatihan terpadu ini dibangun di lahan eks area gudang seluas 1.117 meter yang akan dibangun Training Center dengan luas bangunan 327 meter setinggi dua lantai dengan fasilitas tujuh ruang kelas.
“Target penyelesaian dalam waktu satu tahun kita selesaikan. Setelah itu akan diisi oleh berbagai pemateri dan praktik. Jadi ini experience untuk ‘tukang ledeng’ sebagai mini lab-nya ‘tukang ledeng’,” jelasnya.
Dengan begitu pelatihan bisa digabungkan dan disinergikan dengan praktek lapangan di WTP-WTP yang dimiliki Perumda Tirta Pakuan.
Sementara itu, Ketua Perpamsi, Lalu Ahmad Zaini menyampaikan dukungan dan apresiasinya atas dibangunnya Training Center, karena salah satu program Perpamsi adalah peningkatan sumber daya manusia.
“Standar kompetensi untuk air minum itu menjadi keharusan. Melihat data yang kami miliki, dari jumlah hampir 60 ribu pegawai PDAM se-Indonesia, BUMD air minum se-Indonesia yang memiliki standar kompetensi baru 10 persen. Jadi 90 persen ini menjadi gap dan ini tugas kita semua. Sehingga, kami sebagai ketua umum sangat mendukung dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dirut Perumda Tirta Pakuan,” tukasnya. (YUD)