JABAR EKSPRES – Erupsi Gunung Marapi yang terus terjadi membuat masyarakat Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjadi terganggu. Banyak kegiatan masyarakat yang menjadi terdampak akibat kejadian tersebut.
Namun, erupsi Gunung Marapi sejak Minggu, 3 Desember 2023 tidak membuat MAN 2 Kota Padang Panjang meliburkan diri. Sekolah yang terletak di kaki gunung tersebut tetap melanjutkan proses belajar mengajar.
Berdasarkan keterangan dari Dhiya Salsabila (17), siswi MAN 2 Kota Padang Panjang, erupsi pertama kali terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023 sekitar pukul 14.54 WIB. Akibatnya, ada gempa yang cukup kuat di wilayah Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya.
“Erupsi terjadi sekitar pukul 2 siangan, terus ada gempa yang cukup kuat juga. Awalnya sih di sini aman (tidak ada abu vulkanik), cuman wilayah arah ke Bukittinggi terkena sih,” jelasnya saat dihubungi oleh Jabar Ekspres via Telepon pada Selasa, 5 Desember 2023.
BACA JUGA: Gunung Marapi Erupsi untuk Ketiga Kalinya di Hari Ini
Untuk wilayah Koto Baru, abu vulkanik baru menyentuh wilayah tersebut pada Selasa, 5 Desember 2023 sekitar pukul 08.00 WIB. Alhasil, banyak kendaraan dan tanah di sana yang tertutup abu vulkanik. Selain itu, pemandangan Gunung Marapi dari sekolah tersebut pun tidak terlihat.
“Abu vulkaniknya tidak hanya mengganggu pernafasan, tapi penglihatan juga karena jarak pandang terbatas,” ungkapnya.
Erupsi Gunung Marapi sendiri terlihat jelas dari sekolah yang juga dikenal dengan MAN Koto Baru Padang Panjang itu. Hal ini membuat pemandangan indah di sana menjadi terhalang.
“Jam setengah 7 hari ini gunungnya erupsi lagi. Banyak abu berwarna hitam pekat yang keluar sehingga pemandangan gunungnya ga keliatan. Bahkan, Gunung Singgalang yang berada di belakang sekolah juga ketutup,” ujar siswi kelas 3 MAN 2 Kota Padang Panjang itu.
Hingga kini, pihak sekolah belum memberikan keputusan untuk erupsi Gunung Marapi ini. Hanya saja, dia berharap agar sekolah dapat dipulangkan segera.
“Mungkin karena mau UAS, jadinya sekolah belum meliburkan. Tapi, semoga aja sekolah libur agar murid-murid dapat aman dari bencana. Lebih baik mencegah dari pada mengobati,” harapnya. (Fizh)