Jabar Ekspres – Ketua KONI Kota Cimahi, Aris Permono mengakui, selama periode kepemimpinannya di KONI, banyak dinamika yang terjadi di dalam organisasi.
Ia mengatakan, dalam organisasi kerap mengalami banyak dinamika, seperti salah satunya kesulitan dalam mendapatkan atlet. Hal ini dikarenakan, ada beberapa atlet yang berpindah untuk membela Kabupaten/Kota lain.
“Kami sudah berupaya agar mereka berjuang untuk Kota Cimahi,” jelasnya saat ditemui awak media di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Sabtu (2/11).
Baca Juga:Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi, Begini Awal MulanyaHanya Satu Calon pada Musorkot Menentukan Ketua KONI Cimahi Periode 2023-2027
Aris menjelaskan, adanya persoalan materi membuat para atlet tersebut lebih memilih pindah untuk berjuang di Kabupaten/Kota lain. Ia menuturkan, hal tersebut karena adanya iming-iming materi yang lebih tinggi.
“Kita juga tidak bisa melawan materi yang diberikan oleh Kabupaten dan Kota lain. Jadi kami dengan terpaksa melepas mereka dan sekitar 20% para atlet di Kota Cimahi hilang,” jelas Aris.
Meskipun begitu, Aris mengatakan, akan terus melakukan pendekatan pada para atlet dengan melakukan sosialisasi khusus pada orang tua atlet.
“Kita melakukan pendekatan dengan ideologi daerah, seperti melakukan silaturahmi pada orang tua atlet SD, SMP, dan SMA agar berjuang untuk Kota Cimahi. Alhamdulillah 80% dapat kita pertahankan, namun 20% nya sudah lepas,” imbuhnya.
Aris mengatakan, sebanyak 8 emas sudah diraih oleh atlet di Kota Cimahi. Seperti di antaranya cabang olahraga dayung untuk persiapan PON.
“8 emas yang diraih merupakan hasil para atlet di Kota Cimahi, bahkan ada dari cabang olahraga selam yang bertanding di Bangkok, Thailand dan atlet dari Cimahi berhasil meraih perak,” kata Aris.
“Kami targetkan akan meningkatkan prestasi-prestasi untuk Kota Cimahi. Bahkan, dari 27 Kota/Kabupaten, Cimahi berada di posisi 15 dan akan kami tingkatkan di tiga besar,” paparnya.
