Sementara Ketua harian HIV/Aids, Nana Suryana yang juga sebagai Wakil Wali Kota mengaku gagal mengatasi penangnan ODA. Hal itu dibuktikan selama tiga tahun terakhir, anggaran yang dikucurkan oleh Pemkot Banjar untuk penanganan ODA hanya Rp25 juta per tahun.
BACA JUGA: Gara-gara Hal Ini Jasad TKW Asal Banjar Dimakamkan di Malaysia
“Saya merasa gagal, karena tidak difasilitasi dengan normal. Anggarannya hanya Rp25 juta per tahun. Ini cukup miris. Kemudian kendalanya juga tidak ada komunitas yang merangkul para penyandang ODA. Imbasnya penyandang ODA kesulitan berobat karena keterbatasan anggaran,” kata Nana Suryana.
“Jangan dianggap sepele, jangan Rp25 juta lagi pertahun. Karena akan berdampak pada penyandang ODA sendiri, jumlah penderitanya akan terus bertambah kalau tidak ada dukungan penuh dari pemerintah,” katanya menambahkan. (CEP)