“Gokart yang dipakai para pebalap ini menggunakan tenaga baterai 72 volt 45 KW dan mampu mencapai kecepatan hingga 103 km/jam,” ujar Freddy.
Freddy menuturkan, Electric Karting Race akan dibagi dalam tiga kelas yakni kelas Junior, Senior, dan Expert. “Event ini diharapkan tidak hanya menjadi panggung bagi kompetisi yang sengit. Tetapi juga, sebagai ajang untuk mendukung inovasi dan kesadaran akan teknologi ramah lingkungan di dunia motorsport,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Ahli Prodi Teknik Otomotif UPI, Riono menyebut, jika hadirnya gokart listrik ini sudah diinisiasi sejak tahun 2018 lalu. Namun dalam enam bulan ke belakang Riono mengatakan jika pihaknya baru menemukan formula gokart listrik yang mirip dengan berbahan bakar fosil.
“Pada tahun 2018 menginisiasi untuk mengonversi mesin gokart listrik, setelah berjalan selama 6 bulan, kami menemukan formula yang relatif mirip dengan gokart berbahan bakar fosil,” ujar Riono.
Pada balapan ini, para pebalap akan menggunakan gokart yang disediakan oleh pihak UPI. Riono menyebut jika gokart yang nantinya bakal digunakan sudah sesuai dengan standar.
“Intinya Insha Allah gokart yang akan digunakan sudah sesuai standar, penggeraknya sama dengan gokart berbahan bakar fosil,” jelasnya.
Turut hadir juga pembalap nasional Indonesia, Rifat Sungkar mengatakan, memang perkembangan industri motor sport sedang dalam masa transisi. Dulunya menggunakan bahan bakar fosil, kini sudah menggunakan energi listrik.
“Kami juga dari IMI akan berusaha memasukkan gokart listrik ke cabang olahraga baru,” katanya.
Di akhir acara press conference, digelar uji coba gokart listrik di Sirkuit Electric Vehicle PUPR. Pihak penyelenggara dan tamu undangan serta awak media dipersilahkan untuk melihat sirkuit EV PUPR dengan kendaraan bandros. (*)