Zahratusyifa (14), siswa kelas 9, mewakili sekolahnya dalam Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi. Minatnya dalam bidang IPA terpancar sejak kecil, terinspirasi oleh keinginan memahami kehidupan manusia dan lingkungan hidup.
“Sejak kecil, saya sudah suka mempelajari tentang makhluk hidup, jaringan sel tubuh, dan topik lainnya dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, saya juga tertarik dengan fisika, kimia, dan astronomi. Melalui pelajaran ini, kita dapat memahami bagaimana kita bisa berdiri di bumi. Semua ini menjadi daya tarik bagi saya dalam menggeluti bidang IPA,” ucap Zahratusyifa.
Untuk Kejuaraan OSN setelah menjalani serangkaian pelatihan. Dalam tingkat kota, peserta menggunakan komputer untuk menghadapi ujian OSN melalui aplikasi khusus. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbagai mata pelajaran.
“Tingkat kesulitannya memang cukup sulit, karena tidak bisa ditemukan dalam satu buku. Karena, OSN untuk tingkat SMP pasti pelajaran SMA hingga kuliah, kita harus mempelajari semuanya secara umum,” terangnya.
Adzkia Thalitha (14) fokus belajar mata pelajaran IPS, karena ketertarikannya pada sosiologi yang dianggapnya sangat relevan dengan kehidupan manusia. Keterlibatannya dalam memahami fenomena di sekitar manusia menjadi motivasi utama Adzkia dalam mengeksplorasi bidang sosiologi.
“Saya merasa kesulitan dalam mempelajari IPS karena banyak istilah yang jarang terdengar, padahal sebenarnya istilah-istilah tersebut sangat dekat dengan kita. Saya harus banyak membaca, dan sebagai makhluk sosial, penting bagi kita untuk menempatkan diri dari berbagai sudut pandang dan saling menghargai,” terang Adzkia.
Hal menarik adalah prestasi Muhammad Zaki Mubarok (14) sebagai juara OSN Matematika di tingkat Provinsi Jawa Barat. Zaki mengatakan, daya tarik matematika terletak pada kejelasan dan kepastian jawabannya, berbeda dengan ilmu lainnya. Menurutnya, matematika memberikan jawaban yang sudah pasti.(mong)