JABAR EKSPRES – Pengamat Ekonomi UIN Bandung Setia Mulyawan turut merespon upaya Pemkot Bandung dalam menekan angka pengangguran. Menurutnya, solusi yang baik adalah dengan memperbanyak stimulus lahirnya entrepreneur atau wirausaha baru.
Setia Mulyawan berpendapat bahwa secara teori, memang hadirnya investasi maka akan membuka lapangan kerja. Kemudian otomatis akan menekan angka pengangguran.
BACA JUGA: Alokasi Job Fair 2024 Hanya 2 Kali, Anggaran Kegiatan Capai Ratusan Juta
“Tapi itu bukan satu-satunya faktor, yang jauh lebih penting adalah kreatifitas dan inovasi. Butuh lahir entrepreneur– ntrepreneur baru,” cetusnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (21/11)
Menurut Setia, rasio wirausahawan di Indonesia juga masih lebih rendah dibanding negara-negara maju.
“Di negara maju itu setiap 100 penduduk setidaknya ada 10 entrepreneur. Jadi butuh terobosan untuk menstimulasi entrepreneur baru,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Setia juga merespon terkait kegiatan Job Fair yang digelar Pemkot Bandung. Menurutnya, job fair hanya satu cara mendekatkan dunia industri dengan suplay tenaga kerja. Namun persoalan pengangguran tidak hanya semata mempertemukan antara dunia usaha dan suplay tenaga kerja.
Dari statistik juga masih terlihat bahwa masih ada TPT di angka 8,83 persen. Artinya daya serap sektor industri belum mampu menampung suplay tenaga kerja yang ada.
Kemudian dari sisi tata ruang, sepertinya Kota Bandung juga tidak dibawa ke arah kota industri. Salah satu alasanya karena terbatasnya lahan.
BACA JUGA: Trend Penurunan TPT Kota Bandung 2023 Lebih Rendah
“Sektor industri padat karya misal tekstil juga kian redup. Sekarang mereka lebih bergeser ke arah wilayah yang punya lahan lebih luas. Bandung itu lebih ke perdagangan atau jasa pariwisata,” imbuhnya.
Di sisi lain, industri padat karya juga tengah menghadapi tantangan baru. Yakni perkembangan teknologi yang kian memangkas kebutuhan tenaga kerja.
“Karena itu yang perlu didorong adalah pengembangan entrepreneur baru,” tutupnya.(son)