JABAR EKSPRES – Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, turut memberi solusi dalam menekan pengangguran di Kota Bandung. Yakni dengan menggenjot investasi melalui penanaman modal dan pengembangan aktivitas usaha masyarakat.
Acuviarta menguraikan, data realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jabar sampai triwulan III tercatat mencapai Rp 49,5 triliun. Investasi itu juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 72.548 orang.
BACA JUGA: Pengembangan Entrepreneur Baru jadi Solusi Tekan Pengangguran
Dari sisi peringkat nilai investasi, Kota Bandung masih ada di urutan 5 besar dengan nilai Rp 2,153 triliun. Tapi dari sisi penyerapan tenaga kerja, Kota Bandung tidak masuk lima besar. Peringkat teratas ditempati Kabupaten Bekasi dengan serapan 20.106 tenaga kerja.
Laporan realisasi investasi itu juga menampilkan bahwa sektor industri pengolahan menjadi sektor teratas terkait penyerapan tenaga kerja. Berikutnya disusul sektor perdagangan besar eceran hingga reparasi. Di urutan ketiga adalah sektor real estate, lalu konstruksi dan kelima adalah jasa perusahaan.
Acuviarta berpendapat bahwa Kota Bandung ini lebih mengarah ke model perkotaan yang kental dengan sektor perdagangan hingga jasa. Sektor-sektor itu juga patut untuk terus dikembangkan.
“Sektor perdagangan itu perlu untuk terus didorong agar tumbuh. Butuh kreatifitas pengembangan baik dari pusat perdagangan ataupun adaptasi pedagangnya,” cetusnya.
Acuviarta menambahkan, industri menengah hingga mikro di Kota Bandung juga jangan sampai dilupakan. Sektor itu bisa menjadi penyerap tenaga kerja jika dikelola dengan baik.
BACA JUGA: Alokasi Job Fair 2024 Hanya 2 Kali, Anggaran Kegiatan Capai Ratusan Juta
Di Kota Bandung ini juga banyak tumbuh hotel dan resto. Sektor itu juga patut untuk diperhatikan sebagai peluang penyerapan tenaga kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat bahwa trend Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintan dan nonbintang di Jabar juga sedang positif. Pada Juni 2023 ini mencapai 43,30 persen atau naik 4,99 poin dibanding Mei 2023.
Masih kata Acuviarta, faktor peluang yang tak kalah penting untuk dioptimalkan adalah hadirnya Kereta Cepat hingga Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).