JABAR EKSPRES – Rakyat Palestina di Jalur Gaza harus terus menerima penderitaan dari berbagai serangan Israel. Hingga saat ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang negaranya merupakan ‘solid’ dengan Israel, tetap menolak usulan gencatan senjata.
Sejumlah pemimpin dari berbagai negara, bahkan banyak warga Amerika Serikat sendiri, sudah menyerukan Joe Biden untuk menegaskan gencatan senjata terhadap agresi militer Israel. Namun, presiden AS itu tetap bersikeras untuk tidak menghentikan upaya Israel untuk terus meneror warga Palestina di Gaza.
Sejumlah sekolah, rumah sakit, masjid, gereja, bangunan hunian, bahkan kamp pengungsi pun telah menjadi korban atas pengeboman Israel. Hal itu tetap tidak mengurungkan niat Biden untuk terus mendanai para militer Zionis.
Hingga hari ini, Senin, 20 November 2023, serangan agresi Israel telah menewaskan sebanyak 13 ribu warga Palestina di Gaza. Lima ribu di antaranya merupakan anak-anak dan sekitar 3.500 korban lainnya adalah perempuan.
Pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, kelompok resistansi Palestina, Hamas, telah menawan sebanyak 200 warga Israel, dengan tujuan untuk pertukaran tahanan Palestina yang ditahan di Israel. Nyatanya, pertukaran tahanan itu masih belum terjadi, ditambah lagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menolak adanya pertukaran tahanan.
BACA JUGA: Fakta Rumah Sakit Al Shifa yang Disebut-sebut Markas Besar Hamas oleh Israel
“Selama Hamas berpegang teguh pada ideologi kehancurannya, gencatan senjata bukan bentuk perdamaian. Bagi mereka, gencatan senjata hanyalah waktu kekosongan yang bagi mereka untuk membangun kembali roket-roket mereka,” ucap Biden, dikutip dari artikel di The Washington Post.
Tak hanya di Gaza, Israel juga melancarkan aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat. Hal tersebut menunjukkan bahwa, Israel tidak ada niatan untuk mengepung Hamas, melainkan memang untuk menurunkan moralitas dan mendegradasikan kehadiran Palestina di muka bumi.
Tentunya, hal itu membuat geram banyak orang di berbagai belahan dunia. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan orang, dari berbagai bagian di dunia, terus menerus melakukan aksi bela Palestina.
Ketua Partai Sinn Fein, Mary Lou McDonald, menegaskan bahwa Irlandia menentang keras serangan Israel di Gaza. Menyebutkan wilayah tersebut sebagai “kuburan anak-anak” dan menyerukan gencatan senjata secara mendesak.