JABAR EKSPRES, BOGOR- Relawan dari Pusat Pelayanan Tepadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Suryani mengatakan kondisi dokter Qory saat ini mengalami trauma psikis.
Ia menceritakan, bahwa dokter Qory lebih banyak diam dan belum bisa berkomunikasi dengan siapapun.
“Lebih banyak diam, dan tidak mau komunikasi dengan siapapun, kaya tadi tantenya mau telpon saya izin dulu, tetapi Alhamdulillah di Jumat berkah ini dokter Qory bisa ditemukan dengan keluarganya,” kata dia kepada awak media, Jumat (17/11).
Baca juga: Polisi Tetapkan Suami Dokter Qory Jadi Tersangka, Terungkap Motifnya
Suryani menyebut, dokter Qory datang ke kantor Pelayanan Tepadu Perlindungan Perempuan Dan Anak tanpa membawa apapun.
“Beliau datang sendiri, gak bawa apa apa, datang jalan kaki. Awalnya datang ke kantor kami jam 8 malam. Kondisi kantor sudah tutup, jadi diinapkan dulu di salah satu staf kami,” jelasnya.
Dokter Qory Ulfiyah datang ke kantor P2TP2A untuk mencari perlindungan diri, lantaran takut kepada suaminya.
“Ya kita selama itu dilindungi dulu dari manapun, itu kita berkewajiban untuk melindungi. Dia takut aja sama suaminya,” ucapnya.
Sementara, Willy Sulistio (39) suami dokter Qory diamankan oleh Polres Bogor, Jumat (17/11). Ia ditangkap polisi Karena terbukti melakukan tindakan kekerasan kepada istrinya.
Sebelum dokter Qory meninggalkan rumah, pasangan suami istri itu bertengkar ketika hari ulang tahun sang suami.
Polisi menceritakan, pelaku tersinggung keras oleh perlakuan dokter Qory yang hendak mempersiapkan surprise untuk dirinya.
Awalnya, mereka sedang menonton bersama ketiga orang anaknya pukul 00.00 WIB. Kemudian, dokter Qory berencana menyiapkan kejutan untuk Willy.
“Marah karena yang bersangkutan lagi nonton bersama tiga anaknya. Karena pelaku ini ulang tahun, si istri ini langsung bergegas untuk mengambil kue ulang tahun yang sudah siapkan,” pungkas Kapolres Bogor AKBP Rio. (SFR)
Baca juga: Sidang Skandal Dua ASN RSUD Asih Husada Rampung, Tunggu Sanksi Wali Kota Banjar?