Dalam Operasi Pasar Murah, Dicky menerangkan harga beras menjadi Rp. 10.200 per kilogram, jauh di bawah harga pasar umumnya yang berkisar Rp13.700 hingga Rp14.000. Inisiatif ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat dengan akses terjangkau ke bahan pokok.
“Harga ini Rp10.200, kalau kita lihat harga di pasaran sudah menjadi Rp12.000 sampai Rp13.000. Karena ada kondisi-kondisi dalam suplai dan demand yang menyebabkan kondisi inflasi seperti ini,” terangnya.
Sementara untuk harga cabai, akan dilakukan dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang akan bekerja sama dengan beberapa produsen cabai dari beberapa wilayah.
“Cabai ini bukan hanya operasi pasar murah, karena OPM itu kita lakukan dalam hal-hal tertentu. Untuk cabai ini, kita sedang menjajaki dengan produsen cabai supaya nanti kita akan mendapatkan suplai dari produsen dan kita bantu pada para pedagang dari sisi ongkos transportasi sehingga menekan harga cabai,” jelas Dicky.
Pemerintah melakukan Operasi Pasar Murah, mendistribusikan beras 5 kg per keluarga. Harga yang jauh di bawah harga pasar membuat animo masyarakat padat menghadiri OPM tersebut.
Salah seorang warga Kelurahan Utama, Sri Hendrayati (62) sudah mengantre sejak pukul 8 pagi. Sri mengatakan operasi pasar murah sangat terbantu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Operasi pasar murah ini sangat murah, dan saya sangat berterima kasih atas bantuan dari pemerintah. Harganya lebih murah dari pasar, di pasar harga Rp13.000 sampai Rp14.000 kalau disini harganya Rp10.200,” terang Sri.
Sri menerangkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia biasa menggunakan beras 10 kg. Dan dengan pembagian beras ini sangat membantunya karena mendapatkan bantuan 10 kg beras.
“Biasanya saya menggunakan 10 kg untuk di rumah, dan beras ini cukup terjangkau harganya Rp51.000 per 5 kilo,” imbuhnya. (mong)