Jembatan Kereta Api Cikacepit: Mega Proyek Hindia-Belanda di Pangandaran

JABAR EKSPRES – Pembangunan rel kereta api dari Banjar hingga Cijulang, Pangandaran yang memiliki panjang sekitar 82,5 KM memakan biaya yang begitu tinggi. Walaupun begitu, banyaknya kekayaan alam dan kesuburan tanah yang potensial membuat Pemerintah Hindia-Belanda tetap melanjutkan proyek ini.

Salah satu pembangunan yang begitu fenomenal di jalur ini adalah pembangunan jembatan Cipamotan/Cikacepit dan terowongan Wilhelmina yang diklaim sebagai terowongan terpanjang di Indonesia dengan panjang 1.116 meter. Keduanya terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.

Pelaksanaan jalur kereta api Banjar-Kalipucang-Parigi-Cijulang dibangun oleh perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS). Pembangunan yang dipimpin oleh Ir. J. K. Lagerway itu dimulai pada tahun 1913 dan selesai pada 1 Juni 1921. Ada 2 tahap dalam pembangunan jalur ini, yakni Banjar-Kalipucang dan Kalipucang-Parigi.

BACA JUGA: Harga Tiket Terusan Destinasi Wisata Pangandaran

Jembatan Cikacepit yang berada di antara Stasiun Kalipucang dan Stasiun Sumber dibangun pada tahun 1913-1916. Jembatan ini terbuat dari rangka baja yang memiliki panjang sekitar 310 meter dan lebar 1,7 meter serta tinggi dari atas permukaan tanah sekitar 100 meter.

Pembangunan jembatan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi bangsa karena memperkerjakan penduduk pribumi dan sangat fantastis pada masanya.

Akan tetapi, jalur kereta api Banjar-Cijulang tidak lagi beroperasi sejak 1 Februari 1982. Hal ini menutup potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Pangandaran. (*)

BACA JUGA: 12 Destinasi Wisata di Kota Banjar, Janji Ga Nyesel!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan