JABAR EKSPRES – Media sosial dihebohkan dengan aplikasi penghasil uang LC Mining yang diduga melakukan penipuan terhadap para membernya.
Benarkah aplikasi penghasil uang LC Mining membawa kabur uang para membernya? Berikut penjelasannya.
LC Mining adalah aplikasi yang digunakan untuk menambang cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aplikasi ini populer di kalangan pengguna Android karena menawarkan keuntungan yang signifikan. Kendati keuntungan yang ditawarkan besar risikonya pun besar.
Risiko utama terkait dengan LC Mining adalah kemungkinan terkena serangan malware atau virus. Karena aplikasi ini memerlukan akses ke sumber daya perangkat Android, ada kemungkinan malware dapat dimasukkan ke dalam aplikasi dan merusak perangkat pengguna atau mencuri data pribadi.
Selain itu, ada juga risiko penipuan dan phishing yang terkait dengan aplikasi ini, di mana pihak yang tidak bertanggung jawab mencoba memanfaatkan popularitas aplikasi dengan membuat versi serupa atau situs web yang mengelabui pengguna untuk mengunduh aplikasi berbahaya atau mengungkapkan informasi pribadi mereka.
Terbukti hingga 14 November 2023 para member aplikasi penghasil uang LC Mining tidak dapat melakukan penarikan uang.
Baca Juga: Komentar Roy Shakti Terkait Aplikasi LC
Berikut Beberapa Komentar Korban Aplikasi Penghasil Uang LC Mining
“Satu dari sekian ribu member LC Mining, pasti akan ada mendoakan pihak aplikasi, admin dan kroni-kroninya. Semoga yang memakan uangnya akan menerima azab di dunia ini, sebelum kematian menjemputnya,” tulis seorang korban di grup Facebook LC Mining Cryptocurrency (14/11).
“Dapat kiriman dari teman yang sudah top up di suruh bayar bebas pajak sesuai total asset, kan gak ngotak,” komentar lainnya.
“Saya pengguna baru, baru depo tanggal 2 November 2023 kemarin, niat hati tanggal 13 November 2023 mau narik agar balik model, eh malah tidak bisa dan disruh bayar lagi. Hari ini akun saya diblokir tidak bisa dibuka lagi, rugi deh. Mungkin ini jalan terbaik yang dikasih Tuhan agar saya tidak memakai uang yang hasilnya belum tentu halal dan jadi pembelajaran agar selalu berhati-hati dalam hal apapun,” tulis salah satu korban.