JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menutup sementara fasilitas atau sarana dan prasarana Alun-alun Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Diketahui sebelumnya, Alun-alun Cililin pada 17 September 2023 sempat diresmikan oleh Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. Namun demikian, hingga saat ini alun-alun tersebut tak kunjung dibuka oleh pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Mochamad Ridwan pun buka suara mengenai hal itu. Dia mengklaim, penutupan itu masih dilakukan diakibatkan adanya fasilitas yang hilang seperti pompa air, rumput sintetis, dan lampu taman.
“Sempat dibuka dua hari setelah diresmikan pada tanggal 17 September. Akan tetapi ini ada yang hilang,” kata Ridwan kepada wartawan, Selasa, 14 November 2023.
BACA JUGA: 20 Pusara Tanpa Nama di Padalarang Gugur Saat Membela Tanah Air
Untuk menekan potensi kerusakan kembali, Dinas PUTR melakukan kembali pemeliharaan Alun-alun Cililin. Meski demikian, tegas Ridwan, fasilitas yang hilang bukan menjadi tanggung jawab. Oleh karena itu, untuk mencegah kejadian serupa.
“Sampai enam bulan ke depan, Alun-alun Cililin masih dalam masa pemeliharaan kontrakan. Jika selama pemeliharaan ada kerusakan, seperti bangunannya retak-retak masih menjadi tanggung jawab kontraktor, lain halnya ada yang hilang mereka tak bisa melakukan penggantian,” jelasnya.
Untuk besaran kerugian, Ridwan mengaku masih dihitung. Ia menyayangkan fasilitas publik yang menjadi kebanggaan masyarakat KBB itu dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA: Soroti Bahaya Penyimpangan Seksual di Kota Bogor, Ketua DPRD Ingatkan Hal Ini!
“Pasti akan kita buka kembali, sekarang sudah diputuskan siapa yang akan mengelola Alun-alun Cililin ini yaitu UPT Pertamanan. Sebelumnya kan belum diputuskan siapa yang akan mengelolanya sehingga ketika terjadi kejadian seperti hilangnya fasilitas, tidak ada yang bertanggung jawab,” tandasnya.
Diketahui, Alun-alun Cililin ini memiliki 8 payung besar layaknya di Madinah. Pengerjaan tahun 2023 merupakan pembangunan tahap kedua dengan anggaran sebesar Rp7 miliar dari APBD KBB.
Sementara itu, tahap pertama pembangunan tuntas tahun 2022 dengan menelan anggaran sebesar Rp13.279.903.294,40. Dikerjakan oleh PT Pulau Intan Perdana.
Konsep bangunan yang diusung selain ruang terbuka publik juga ada unsur religius yang dipadupadankan dengan masjid seperti layaknya Masjid Nabawi di Arab Saudi. Hal itu selaras dengan wilayah selatan KBB yang banyak terdapat pondok pesantren. (Wit)