JABAR EKSPRES – SMAN 2 Cimahi menggelar Program P5 yang fokus pada pengolahan sampah. Para siswa diberdayakan melalui modul panduan untuk pendoman terkait materi mengurangi dampak sampah, khususnya dalam menghadapi masa darurat sampah di Kota Cimahi.
Mengangkat konsep ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’, program P5 diarahkan pada pengolahan sampah. Sekolah mengambil inisiatif dengan mengintegrasikan program P5 dalam pengolahan sampah mandiri, melibatkan siswa dalam praktiknya.
Anni Kristiani Yunandami, Waka Kurikulum, menyampaikan bahwa Cimahi tengah menghadapi darurat sampah, mendorong inisiatif pengolahan sampah mandiri di sekolah. Guru-guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih metode pengolahan sampah sesuai preferensi masing-masing.
“Kami berinisiatif kalau P5 ini dihubungkan dengan pengolahan sampah, jadi para siswa diberikan kegiatan berupa pengolahan sampah, pemilahan sampah, pembuatan kompos, dan bercocok tanam. Mereka (siswa) setiap kelompok boleh memilih mau yang mana, jadi tergantung keinginan anak, karena supaya ketika mereka melaksanakan kegiatan ini akan senang,” terangnya pada Jabar Ekspres, Senin, 13 November 2023.
BACA JUGA: Kota Cimahi Tanggulangi Stunting Melalui Aksi Bergizi dan Pembagian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
Anni mengatakan, kegiatan ini bertujuan mendorong partisipasi siswa dalam mengatasi permasalahan sampah di lingkungan sekolah. Program P5 gaya hidup berkelanjutan dijalankan secara rutin, dua kali seminggu, dengan memanfaatkan media tanam sebagai sarana pembelajaran.
“Siswa itu berkolaborasi untuk ikut memecahkan permasalahan sampah, karena P5 ini dilaksanakan pada hari Rabu dan Jumat pada saat itu mereka mulai beraktivitas melaksanakan kegiatan. Seperti bercocok tanam dengan media tanah mereka juga boleh menggunakan media air seperti hydroponik,” jelas Anni.
Ke depannya, sampah-sampah yang sudah diolah para siswa nantinya dapat terus berkelanjutan untuk mengurangi sampah dari sekolah. Sehingga, pihak sekolah akan merencanakan strategi untuk menjual sampah ke Bank Samici.
“Berdasarkan edaran dari Dinas Pendidikan, sampah itu harus dikelola secara mandiri dan sudah ada sosialisasi tentang sampah yang tidak boleh keluar dari sekolah. Maka dari itu, upaya kami dengan adanya program P5 itu dapat mengurangi sampah yang keluar, terutama sampah plastik. Rencananya juga sampah plastik akan diolah menjadi produk yang dapat didaur ulang atau di jual ke Bank Sampah Samici,” imbuhnya.