Sejumlah Wisata Belum Bisa Dijangkau Penumpang  KA Whoosh, PUTRI Minta Pemprov Jabar Bantu Aksesbilitas

JABAR EKSPRES – Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) menilai kehadiran Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dapat menggerakan perekonomian nasional maupun di daerah.

Selain berpotensi menggerakan perekonomian nasional, KCJB juga bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha wisata khususnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk bisa menarik kunjungan wisatawan.

“Kami berharap Pemprov Jawa Barat bisa membantu aksesibilitas penumpang Kereta Cepat Whoosh menuju berbagai destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif di Jawa Barat termasuk di kawasan Lembang, Bandung Barat,” kata Heni, Senin (13/11).

Dengan begitu, menurut Heni, keberadaan kereta cepat tentu membutuhkan ekosistem yang dapat saling menguntungkan agar operasional kereta cepat menjadi pilihan mobilitas masyarakat di tengah berbagai opsi transportasi lainnya.

“Sebab untuk menyampaikan langsung kepada KCIC itu sulit, mungkin pemerintah bisa memfasilitasi itu,” katanya.

Dirinya juga menyebut, dengan beroperasinya kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini akan buka banyak peluang usaha, termasuk usaha transportasi.

Pasalnya di Stasiun Padalarang Bandung, penumpang bakal menggunakan transportasi lain menuju tujuan selanjutnya.

Selain itu, wisata kuliner juga menjadi salah satu subsektor ekraf yang diminati pelancong. Sehingga peluang usaha masih sangat terbuka.

“Sejauh ini KCIC sudah menjalin kerjasama dengan beberapa destinasi wisata yaitu memberikan promo khusus dengan menunjukkan tiket Kereta Cepat Whoosh. Semoga hal itu bisa merangkul semua destinasi wisata agar berdampak positif bagi perekonomian dan pariwisata daerah,” jelasnya.

Diakuinya, sekarang ini yang sudah berjalan masih dikelola masing-masing. Di antaranya baru beberapa yang sudah kerjasama seperti Dusun Bambu, Farmhouse, Floating Market, dan The Great Asia Africa. Keinginannya hal itu bisa berlaku menyeluruh bagi pelaku wisata di KBB termasuk Lembang.

“Sekarang kan masih sendiri-sendiri, pengennya bisa bersama satu paket kesatuan ke semua tempat wisata,” katanya.

Heni ingin seluruh pengelola wisata juga bisa berkolaborasi dalam membuat konsep guna mendorong kunjungan wisatawan dari penumpang kereta cepat Whoosh. Pengelola wisata tidak bisa jalan sendiri untuk meningkatkan kunjungan sehingga harus melibatkan pihak laim seperti PHRI, Organda, dan yang lainnya.

Writer: Suwitno

Tinggalkan Balasan