Jabar Ekspres – Kontra Arema FC pada pekan 19 Liga 1 2023/2024. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) diprediksi bakal banyak diisi oleh ribuan Bobotoh. Pasalnya, salah satu basis suporter yaitu Viking Persib Club (VPC) akan hadir di laga tersebut.
Terkait hal itu, Kapten Persib Bandung Marc Anthony Klok mengungkapkan, dirinya merasa senang saat mengetahui GBLA bakal kembali dipenuhi oleh ribuan bobotoh.
“Akhirnya ya (laga kandang akan kembali penuh oleh suporter). Untuk Bobotoh sendiri, untuk pemain dan untuk manajemen, saya senang. Semua tahu situasi sebelumnya. Tapi apapun yang terjadi kemarin, sekarang saya sangat senang (mereka kembali),” ujar Marc Klok.
BACA JUGA: Kembalinya Viking Bersamaan dengan Aksi Solidaritas Palestina
Pemain yang kini berpassport Indonesia tersebut berharap, semoga laga nanti bisa memberikan kebahagiaan pada bobotoh yang memutuskan kembali hadir ke stadion GBLA. Tak lupa dirinya meminta, agar pendukung tetap tertib saat pertandingan lawan Arema FC.
Dengan adanya sikap ini, pemain kelahiran Belanda tersebut meminta agar manajemen bisa menggaransi, bahwa bobotoh bisa terus hadir di laga kandang Persib pada Liga 1 2023/2024.
“Karena kami butuh mereka. Ini adalah hal kolektif, kami menang bersama dan kalah juga bersama. Sekarang kami sedang dalam tren kemenangan, jadi ayo merayakan kemenangan ini bersama-sama,” pungkasnya
Selaim VPC, pada laga sebelumnya saat kontra PSS Sleman. Komunitas Bomber sudah mulai kembali hadir di laga kandang Persib Bandung.
Sokongan ini penting. Sebab, Persib Bandung tengah berburu gelar juara pada musim kompetisi Liga 1 2023/2024. Maka dari itu, Persib Bandung tak boleh tergelincir disetiap pertandingan yang dilakoni. Hal ini terus memepet sang pemuncak klasemen Borneo FC.
BACA JUGA: Ini Alasan Pj Gubernur Jabar Minta Persib Gunakan BIJB saat ada Laga Tandang
Ini menjadi titik balik kembalinya VPC pada laga kandang Persib. Pasalnya, hingga pekan ke ke-16 beberapa komunitas melakukan aksi menepi sejenak. Hal tersebut merupakan bentuk protes kepada pihak manajemen PT PBB atas kebijakan yang dianggap merugikan komunitas Bobotoh. (Dam)