Sindrom Nasi Goreng Viral di TikTok yang Tewaskan Mahasiswa, Ini Penjelasannya

JABAR EKSPRES- Nasi goreng merupakan salah satu comfort food yang banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan umur. Namun, pernahkah kamu mendengar sindrom nasi goreng? Untuk mengetahuinya simak informasinya di sini!

Sindrom nasi goreng sedang banyak diperbincangkan di media sosial khususnya media sosial berbagi video TikTok. Sehingga banyak orang yang penasaran apa istilah kata tersebut.

Sindrom nasi goreng ini muncul dikarenakan munculnya kembali kabar seorang mahasiswa yang tewas diakibatkan memanaskan kembali nasi goreng. Mahasiswa tersebut diketahui berumur 25 tahun.

Untuk diketahui, kasus meninggalnya mahasiswa berumur 25 ini telah terjadi pada tahun 2008 silam. Yang mana mahasiswa tersebut mengalami keracunan makanan dikarenakan adanya bakteri Bacillus cereus.

Bakteri dapat muncul ketika makanan yang sudah dimasak dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, dan hal yang serupa terjadi pada pria tersebut. Ia dengan sengaja menyimpan makanan di dalam kulkas, kemudian mengolahnya kembali, dan membiarkannya selama lima hari pada suhu ruangan, sebelum akhirnya memakannya.

Walaupun kematian akibat bakteri ini sangat jarang terjadi, Bacillus cereus dapat menyebabkan masalah serius dalam sistem pencernaan jika makanan tidak disimpan dengan benar.

 

Lalu apa itu Sindrom Nasi Goreng?

Bacillus cereus merupakan bakteri umum yang ditemukan di berbagai lingkungan. Masalah muncul ketika bakteri ini terkontaminasi makanan yang dimasak dan disimpan dengan cara yang tidak benar.

Makanan seperti nasi dan pasta berbahan dasar tepung sering kali menjadi sumber infeksi, tetapi Bacillus cereus juga bisa mengganggu makanan lain, termasuk sayuran matang dan hidangan daging.

Beberapa jenis bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan racun. Semakin lama makanan disimpan dalam kondisi yang tidak tepat, seperti pada suhu kamar, semakin besar peluang racun untuk berkembang.

Keunikan Bacillus cereus terletak pada kemampuannya menghasilkan struktur yang disebut spora, yang sangat tahan terhadap panas. Oleh karena itu, meskipun memanaskan sisa makanan pada suhu tinggi dapat membunuh bakteri lain, hal ini mungkin tidak efektif jika makanan tersebut telah terkontaminasi Bacillus cereus.

Spora ini umumnya dalam keadaan tidak aktif, tetapi bila diberi suhu dan kondisi yang sesuai, mereka dapat tumbuh dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan