JABAR EKSPRES – Semangka telah menjadi simbol solidaritas Palestina setelah perang Israel-Hamas yang terjadi baru-baru ini. Penggunaan semangka sebagai simbol ini tidaklah baru.
Pada tahun 1967, setelah Perang Enam Hari yang membuat Israel menguasai Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum di Gaza dan Tepi Barat. Sebagai alternatif, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol yang memiliki warna nasional Palestina.
Selain pelarangan bendera, pemerintah Israel juga melarang seniman untuk melukis bendera Palestina atau menggunakan warna-warna yang terkait dengan bendera tersebut. Maka timbullah ide untuk melukis semangka dengan warna-warna nasional Palestina. Pada tahun 1993, Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina sebagai bagian dari Perjanjian Oslo antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina.
Penggunaan semangka sebagai simbol tidak berhenti di sana. Pada tahun 2007, seniman Khaled Hourani menciptakan The Story of the Watermelon yang kemudian ditampilkan dalam sebuah buku. Pada tahun 2013, dia juga menciptakan The Colours of the Palestinian Flag yang telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Hamas Bukan ISIS! Berikut Perbedannya yang Perlu Diketahui
Penggunaan semangka sebagai simbol solidaritas Palestina kembali muncul pada tahun 2021 setelah pengadilan Israel memutuskan untuk menggusur keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Sebagai respons atas larangan semakin luas terhadap penggunaan bendera Palestina, organisasi masyarakat Arab-Israel bernama Zazim meluncurkan kampanye dengan menempelkan gambar semangka di taksi-taksi di Tel Aviv.
Mereka dengan jelas menyatakan bahwa semangka tidaklah bendera Palestina, namun sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan. Mereka menekankan bahwa mereka akan terus melawan larangan yang tidak masuk akal dan terus memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi.
Melalui penggunaan semangka sebagai simbol, warga Palestina dan pendukung perjuangan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak akan berhenti dalam mengekspresikan solidaritas dan perlawanan terhadap penindasan. Semangka telah menjadi simbol yang kuat dan dapat ditemukan dalam berbagai media sosial dan karya seni.
Dalam menghadapi larangan atas bendera Palestina, semangka menjadi alternatif yang dapat diterima oleh Israel. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa ketika satu simbol dilarang, mereka akan menemukan cara lain untuk mengungkapkan perlawanan mereka.