“Belum lagi di desa-desa lainnya di Kecamatan Soreang dan Kecamatan Kutawaringin,” tutupnya.
Prediksi Badai Hidrometeorologi
Terkait masa pancaroba atau peralihan musim, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sempat memprediksi potensi terjadinya badai hidrometeorologi, yang dapat mengancam beberapa wilayah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bandung.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menyampaikan, supaya masyarakat jangan terlalu senang berlebihan menyambut musim hujan, alias harus tetap waspada terhadap potensi bencana.
“Potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan 2023/2024 perlu jadi perhatian masyarakat juga,” bebernya.
Rahayu atau akrab disapa Ayu itu memaparkan, musim hujan pada tahun ini akan bersifat normal dan di bawah normal dibandingkan kondisi klimatologisnya.
“Oleh karena itu wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya juga berpotensi mengalami musim hujan yang jumlah hujannya lebih sedikit pada tahun 2023,” paparnya.
Ayu menuturkan, disamping potensi guyuran hujan yang lebih sedikit itu, diprediksi akan meningkat pada musim hujan di 2024 mendatang, terutama pada bulan Februari dan Maret.
“Potensi bencana akibat kondisi topografi juga harus diperhatikan, apalagi wilayah Bandung Raya berada di dalam Cekungan Bandung,” tuturnya.
Ayu mengungkapkan, Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut.
Sehingga, kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung Raya memiliki potensi bencana hidrometeorologi terkait topografi seperti tanah longsor.
“Selain itu masih ada potensi bencana lainnya seperti hujan es dan angin kencang atau puting beliung yang juga perlu di waspadai masyarakat,” pungkas Ayu. (Bas)