Karakter Bani Israil yang Tertulis dalam Hadist dan Al-Qur’an

BACA JUGA : Tanda-Tanda Kematian Husnul Khotimah, Kenali Cirinya

Dalam menghadapi sikap tidak terpuji ini, Nabi Musa memohon kepada Allah, “Ya Tuhanku, aku hanya memiliki kendali atas diriku sendiri dan saudaraku. Oleh karena itu, pisahkanlah kami dari orang-orang fasik itu” (QS Al-Maidah:25).

Allah Ta’ala kemudian memberikan hukuman kepada Bani Israil. Mereka tersesat, berkeliling tanpa tujuan di Gurun Sinai selama 40 tahun. Mereka tidak bisa kembali ke Mesir, juga tidak dapat menuju Yerusalem.

Selama periode itu, generasi lama digantikan oleh yang baru. Dipimpin oleh generasi yang lebih muda, akhirnya mereka berhasil keluar dari padang pasir tersebut.

Selain melawan perintah langsung para nabi, Bani Israil cenderung suka mempersulit diri sendiri. Contohnya, ketika mereka diperintahkan Allah untuk menyembelih sapi betina, mereka malah banyak bertanya tentang ciri-cirinya sebelum akhirnya melaksanakan perintah tersebut.

Hasilnya, mereka merasa kesulitan menemukan sapi yang dimaksud. Padahal, sebelumnya Allah telah memberi jalan yang mudah, namun mereka sendiri yang mempersulit diri dengan pertanyaan yang tak perlu. Hal ini dapat dilihat dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 67 hingga 71.

Watak lainnya adalah merasa lebih unggul. Mereka juga mengklaim bahwa perhatian Tuhan hanya untuk Bani Israil, sehingga mereka memusuhi kaum atau umat lain yang tidak mau mengikuti keinginan mereka. “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Muhammad) hingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Petunjuk Allah itulah petunjuk sejati.’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan (kebenaran) telah datang kepadamu, maka tidak akan ada bagimu pelindung atau penolong dari Allah” (QS Al-Baqarah: 120).

Tinggalkan Balasan