“Itu alasannya Rapimnas ini dipercepat dari yang rencananya November jadi Oktober. Dan secara aklamasi saya terpilih kembali menjadi ketua umum untuk ke 8 kali dalam hasil Rapimnas,”katanya.
Samuel mengatakan, ada beberapa agenda yang dibahas dalam Rapimnas ini, di antaranya kasus-kasus korupsi yang belum terselesaikan dengan membentuk tim baru pengungkapan kasus-kasus korupsi di tanah air.
“Saya berharap kita memiliki struktur yang lebih baik melanjutkan program-program yang direncanakan dan sudah dilaksanakan atau dikerjakan melanjutkan kasus-kasus yang sudah ditangani oleh LAKRI, jangan ada curiga satu sama lain tanpa ada perpecahan dengan yang lainya. Kita hadir untuk membantu masyarakat,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Sekjen LAKRI, Jusak D Hento STh MM mengatakan, ke depan LAKRI akan lebih eksis memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan korupsi.
“Kami akan hadir mensosialisasikan anti korupsi kepada generasi muda, anak-anak, bahkan hingga ibu-ibu bahwa korupsi salah satu tindakan kejahatan yang harus dicegah,”ungkapnya.
Saat ini kata Jusak, sudah ada 40 ribu kasus yang telah ditangani LAKRI. Dengan adanya struktural baru, ia berharap akan banyak lagi kasus-kasus korupsi yang terungkap.
Sementara dalam Rapimnas kali ini, hadir beberapa tokoh masyarakat seperti Panglima Kijang dari tanah Borneo, Pembina LAKRI, Ecep Wepy Kurnia serta seluruh pengurus LAKRI dari berbagai daerah di Indonesia. **