JABAR EKSPRES – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Israel dan negara-negara pendukungnya bertanggung jawab atas situasi saat ini di Gaza dan menuntut gencatan senjata serta pembukaan koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada para penduduknya.
Pernyataan Abbas tersebut disampaikan setelah pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di markas besar kepresidenan Palestina di Ramallah.
“Israel bertanggung jawab atas kejadian hari ini, dan negara-negara di dunia yang mendorong otoritas pendudukan Israel untuk terus memperdalam praktik-praktik agresif mereka juga bertanggung jawab,” kata Abbas dikutip dari Antara, Kamis (26/10/23).
BACA JUGA : Presiden Turki Kecewa Pada PBB Karena Lambat Tangani Kondisi Gaza
“Gencatan senjata total, pembukaan koridor yang aman, dan penyediaan air, listrik, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya, sambil menekankan penolakan untuk mengusir warga Palestina dari rumah dan tanah mereka di luar Palestina, baik di Gaza maupun di Tepi Barat,” tambahnya.
Abbas juga meminta Macron dan Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan agresi dan mengadakan konferensi perdamaian internasional dan mengadopsi solusi politik.
Sementara itu, Macron berbicara mengenai 30 warga Prancis yang termasuk di antara mereka yang terbunuh sejak kelompok Hamas Palestina melancarkan serangan darat, laut, dan udara terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.
“Tidak ada yang dapat membenarkan kekerasan teroris di mana pun,” katanya, seraya menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina dan semua korban dari siklus kekerasan setelah serangan yang dilancarkan Hamas,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa negaranya sedang berupaya membebaskan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza dan menekankan koordinasi dengan mitra-mitra regionalnya, terutama Qatar.
BACA JUGA : Presiden Turki Sebut Bungkamnya Negara Barat Memperparah Krisis Kemanusian di Gaza
“Ini harus menjadi inisiatif perdamaian dan keamanan yang didasarkan pada tiga landasan memerangi kelompok-kelompok teroris… melindungi warga sipil dan melanjutkan proses politik,” katanya.
Macron mengatakan bahwa ia telah menerima “persetujuan” dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memastikan dan menjamin pasokan listrik dan perjalanan konvoi kemanusiaan ke Gaza.
Ia juga mengatakan bahwa ia juga berbicara dengan Netanyahu tentang “pentingnya Israel memikul tanggung jawabnya dan mencegah pelanggaran yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina dan penindasan untuk menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melakukan pelanggaran terhadap warga sipil yang tidak bersalah.