JABAR EKSPRES – Kebocoran pipa saluran air bersih milik Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor di Jembatan Ledeng, Kampung Muara, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor tak hanya berdampak kepada distribusi air di lingkungan sekitar.
Direktur Teknik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Ardani Yusuf menyebut, adanya pengerusakan pipa oleh pihak ahli waris yang mengkalim sebagai pemilik lahan yang dilintasi pipa milik Tirta Pakuan itu jelas menimbulkan kerugian.
“Jika dilihat materi cukup sangat banyak. Kerugian materi itu dihitung dari debit air yang kini berkurang akibat pipa bocor tersebut,” ungkapnya dikutip Kamis, 26 Oktober 2023.
Pihaknya mencatat, jika dikalkulasikan saat saluran pipa itu mengalami kebocoran bisa mencapai Rp42 juta per hari.
“Total kerugian karena debit air berkurang itu sebesar Rp42 juta per hari. Sekarang sudah dua minggu, tinggal dikali dua minggu saja. Kemungkinan nanti akan bertambah (kerugiannya). Hal ini, disebabkan karena pihak kita tidak bisa datang ke sana untuk membetulkan pipa yang bocor,” bebernya.
Ardani menjelaskan, kerugian itu akan bertambah karena ada perbaikan di aksesoris pipa itu sendiri. Diketahui, satu aksesoris saja nilainya Rp25 juta dan kerugiannya dikali lubang bocor yang ada.
“Kebocorannya kan ada empat titik. Berarti ada empat aksesoris yang harus kita pasang. Pasang total aksesoris itu sekitar Rp100 juta,” terangnya.
Di sisi lain, kebocoran pipa tersebut juga jelas berdampak terhadap pendistribusian air bersih para pelanggan Perumda Tirta Pakuan. Sedikitnya ada 1000 lebih pelanggan yang terganggu.
Untuk titiknya sendiri, kata Ardani, saat ini terhitung 17 titik yang terganggu akibat pipa bocor tersebut. Gangguan ini terjadi akibat tekanan air berkurang karena pipa bocor.
“Ada beberapa wilayah yang terganggu. Kurang lebih di Bogor Barat. Seperti Sindang Barang, Loji, kemudian wilayah sekitar pipa yakni Dewi Sri, Muara, Pasir Kuda, Pasir Jaya, Jabaru 1, Jabaru 2, Jabaru 3. Jika ditotal saat ini, ada 17 titik yang terganggu,” paparnya.