JABAR EKSPRES – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyuarakan kekecewaan Indonesia terhadap kinerja Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), khususnya dalam menanggapi konflik Israel-Palestina.
“Hingga saat ini, DK PBB belum dapat menghasilkan resolusi untuk mengatasi perkembangan di Gaza, menghentikan kekerasan, dan memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan yang aman,” kata Menlu Retno dikutip dari Antara, Rabu (25/10/23).
Menurut Menlu, perbedaan pendapat dan bahkan penggunaan hak veto telah menghambat kerja-kerja DK PBB.
Untuk itu, Indonesia menjadi salah satu negara yang mendorong agar isu Palestina dibahas dalam sidang darurat khusus Majelis Umum PBB pada Kamis (26/10).
BACA JUGA : Indonesia Desak DK PBB untuk Segera Ambil Tindakan Akhiri Perang di Gaza
Sebanyak 193 negara anggota PBB dapat memutuskan untuk mengajukan rancangan resolusi melalui pemungutan suara Majelis Umum, dimana tidak ada negara yang memiliki hak veto. Resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat tetapi memiliki bobot politik.
Sebelumnya, dalam debat terbuka DK PBB di New York pada Selasa (24/10), Menlu Retno menyerukan agar DK PBB segera mengupayakan gencatan senjata sebelum eskalasi kekerasan di Gaza berubah menjadi bencana kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dan dunia.
Indonesia juga menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memprioritaskan akses kemanusiaan.
“Saya ingatkan bahwa lebih dari 2 juta orang di Gaza bergantung pada kebutuhan yang sangat mendasar dan Dewan Keamanan PBB harus bertekad untuk menciptakan jalur akses kemanusiaan yang aman dan tidak terhalang, serta menghormati hukum kemanusiaan internasional,” ujarnya.
Selanjutnya, Indonesia menyerukan agar DK PBB menggunakan kekuatannya untuk menjadi badan yang lebih humanis.
Retno menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan hak dan perlakuan yang sama sebagai manusia.
BACA JUGA : Presiden Turki Sebut Bungkamnya Negara Barat Memperparah Krisis Kemanusian di Gaza
“Oleh karena itu, Indonesia menolak pengusiran dan pengusiran terhadap rakyat Palestina. Indonesia juga mengingatkan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab untuk mengatasi situasi di Gaza dan penyebabnya, serta memastikan terciptanya solusi dua negara. ” ujar Menlu Retno.
“Saya akhiri pernyataan saya di DK PBB dengan menyatakan bahwa Indonesia berdiri bersama rakyat Palestina. Indonesia akan terus berdiri bersama rakyat Palestina,” tambahnya.