JABAR EKSPRES – Jelang Piala Dunia U17 yang akan bergulir pada pada 10 November hingga 2 Desember 2023, sejumlah stakeholder kini mulai melakukan persiapan. Salah satunya adalah moda transportasi.
Khusus di Kabupaten Bandung, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Hilman Kadar mengatakan demi terselenggaranya Piala Dunia U17, FIFA memberikan syarat agar tidak boleh ada penonton yang parkir di Stadion Si Jalak Harupat (SJH).
“FIFA memberikan syarat, salah satu syarat yang diberikan FIFA itu tidak diperkenankan parkir penonton yang masuk ke wilayah Si Jalak Harupat,” ujar Hilman saat dikonfirmasi, Selasa (24/10/2023).
Menanggapi syarat tersebut, Hilman bersama pemerintah daerah pun akan menyiapkan bus shuttle yang nantinya akan mengangkut para penumpang ke SJH.
“Kami dari pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan (Dishub) nanti kita siapkan 20 bus shuttle yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang,” katanya.
Hilman menambahkan nantinya untuk parkir pengunjung Piala Dunia U17, pihaknya sudah menyediakan di wilayah Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) dan Upakarti untuk parkir kendaraan roda empat agar ruas jalan yang menuju SJH tetap lancar.
“Jadi titik naik penumpangnya itu adalah di GBS. Per setiap 15 menit, mereka berangkat. Pulangnya akan melalui tol,” tuturnya.
Hilman mengaku akan terus sosialisasi ke masyarakat yang akan menonton silahkan untuk datang sendiri dan parkir di GBS dan akan kami angkut ke stadion.
“Tidak usah khawatir karena memang shuttle busnya cukup banyak. Kan ada dua pertandingan, jadi yang mau lebih dulu kita sediakan juga, ada stay di sini maupun di Jalak Harupat,” terangnya.
Hilman menegaskan, untuk masyarakat agar tetap parkir sesuai dengan arahannya di GBS dan Upakarti.
“Soalnya jalur tersebut tidak bisa buka tutup. Kami sudah koordinasi dengan pihak kepolisian. Nanti di sana kita akan menurunkan anggota Dishub, Satpol PP, kepolisian untuk bisa mengatur lalu lintas dengan lancar,” ungkapnya.
“Kita akan berikan peringatan, dan kan ini beberapa hari penyelenggaraannya. Kalau hari pertama kan biasanya ada masyarakat yang belum tahu. Nanti kita sosialisasikan juga di sana dan nanti kita berikan peringatan,” tegasnya.