Jabar Ekspres – Dunia pendidikan di Kabupaten Bogor belakangan ini tengah menjadi sorotan, beberapa sekolah kondisinya sangat memperihatinkan.
Untuk itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat skala prioritas dalam program pekerjaan.
Kata Rudy, Masih banyak SD dan SMP kondisinya sangat memperihatinkan, tak hanya fisik bangunan, melainkan kurangnya mebeler sebagai penunjang kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
BACA JUGA: Janji Kampanye Pembangunan Sekolah Negeri Belum Terealisasi, Sekda Depok Katakan Ini
“Ini yang harus menjadi perhatian. Masih banyak sekolah yang kurang disentuh pembangunan. Meskipun memang setiap tahun terus berprogres, ada yang sudah dibangun dan dipenuhi mebelernya, namun tak jarang juga kembali mengalami kerusakan,” ujar Rudy Susmanto kepada media, Senin (23/10).
Rudy menilai, skala prioritas harus dilakukan mengingat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor tak akan sanggup sekaligus untuk mengerjakan pembangunan tersebut.
“Maka setiap tahun harus kita anggarkan bertahap. Mudah mudahan pengalokasiannya betul-betul sesuai yang membutuhkan prioritas utama dulu,” paparnya.
Diberitakan oleh Jabar Ekspres sebelumnya, Sekolah di wilayah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor yakni SD Negri Cidokom 2 Rumpin masih membutuhkan pembangunan.
Bahkan di sekolah itu, para siswa terpaksa harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di lantai tanpa adanya meja dan kursi.
Plt Kepala Sekolah SDN Cidokom 2, Neneng Rohayati menyebut, saat ini jumlah muridnya mencapai 490 siswa. Namun banyak siswa itu tak di barengi dengan fasilitas ruang belajar yang memadai.
BACA JUGA: Dituding Kota Intoleransi, Idris: Depok Toleransi Dari Dulu, Jangan Hanya Lihat Satu Kasus!
“Harusnya kan dengan jumlah segitu 15 rombel (rombongan belajar), nah kita hanya ada 9 rombel,” kata Neneng Rohayati kepada media, Jumat (13/10).
Untuk memaksimalkan seluruh siswa agar mendapatkan ruang belajar, pihak sekolah menggunakan hampir seluruh ruangan yang ada di SDN Cidokom 2.
“Semua ruangan disini kita pakai untuk belajar siswa, Jadi ibu pake mushola, ruang lab, ruang guru juga tidak ada dipake kelas semua, nah yang tidak ada kursinya itu kelas 4B ruang mushola,” pungkasnya (SFR)