“Jangan sampai kita ekspor, tapi kebutuhan lokal kita tidak terpenuhi. Ini tentu harus disiasati dengan strategi dan langkah-langkah yang jelas. Minimal kita penuhi dulu kebutuhan minimal Bandung Raya dan Jawa Barat, baru ekspor,” tutur Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu.
Ia mengaku optimistis target pemenuhan kebutuhan pangan lokal maupun eskpor bisa direalisasikan oleh para petani Kabupaten Bandung yang berjumlah 142 ribu orang. Terlebih, Bupati memuji bahwa petani Kabupaten Bandung merupakan para petani yang handal.
“Para petani kita merupakan para petani yang handal dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, saya support terus para petani. Saya sediakan hibah Rp 20 miliar tahun ini. Tahun depan kita tambah,” ungkap Kang DS, seraya disambut tepuk tangan meriah para petani.
BACA JUGA: Siap Dijual, Segini Harga Official Merchandise Piala Dunia U-17
Politisi PKB itu juga menitipkan pesan khusus kepada Dinas Pertanian dan BUMD Pemkab Bandung yakni PT Bandung Daya Sentosa (BDS) untuk fokus membantu kesejahteraan para petani Kabupaten Bandung sekaligus menggali potensi besar pertanian Kabupaten Bandung.
“Saya minta Bu Kadis Pertanian, tolong maping (petakan) berapa jumlah komoditi dan jumlah para petani di tiap wilayah. Tolong perhatikan juha ketersediaan pangam lokal. Boleh kita eskpor, tapi jangan lupakan kebutuhan pokok kita,” kata Bupati.
Selama Bedas Agro Fair yang diselenggarakan pada 21-22 Oktober 2023, pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan seperti pameran produk pertanian, pertunjukan pertanian, seminar, lokakarya, dan demonstrasi teknik pertanian terbaru.
Acara ini juga menyediakan kesempatan bagi para petani dan pelaku agribisnis untuk menjalin kemitraan dengan pihak lain, seperti distributor, pemasok, dan investor.
Dalam Bedas Agro Fair Kabupaten Bandung, berbagai produk pertanian lokal dipamerkan. Beberapa produk pertanian lokal yang dipamerkan dalam acara tersebut antara lain produk pertanian seperti padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah.
Ada pula, produk olahan pertanian seperti makanan ringan, makanan tradisional, makanan organik, dan produk makanan berbahan dasar pertanian lokal. Selain itu, produk kerajinan tangan berbasis pertanian seperti anyaman bambu, kerajinan dari tanaman serat, produk kreatif dari limbah pertanian, dan produk kerajinan lainnya juga dipamerkan. (*)