JABAR EKSPRES – Gelaran MLDSPOT Autokahana Kejurnas Slalom 2023 seri ke-6 telah rampung terselenggara di sirkuit GOR Arcamanik, Kota Bandung, pada Sabtu, 21 Oktober 2023.
Adu skill para peslalom tersaji dalam gelaran tersebut. Di seri pamungkas ini, Anjasara Wahyu dari kelas F dan Canya Prasetyo dari kelas wanita berhasil menjadi kampiun setelah mengumpulkan poin maksimal dari enam putaran yang sebelumnya telah dilaksanakan mulai dari Yogyakarta, Sidoarjo, Bekasi, Cianjur, Purwokerto, hingga Bandung.
Perwakilan dari MLDSPOT, Andrianto W. Nuswanto Menuturkan, dari ke enam seri yang telah terselenggara. MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023 berhasil menghadirkan nuansa entertainment menarik pada pecinta slalom di tanah air.
“Semakin tahun semakin kompetitif, para peslalom di tahun ini saling adu cepat dan menampilkan strategi untuk meraih gelar juara umum,” ujarnya.
BACA JUGA: Kontra Sleman, Persib Tambah Lokasi Penukaran Tiket Tambahan
Nuansa kompetitif terasa pada setiap kelas yang dipertandingkan. Hal itu dikarenakan para peslalom memiliki kemampuan yang merata, sehingga event tersebut berhasil memicut ketegangan para penonton yang hadir di arena sirkuit.
“Persaingan merata diseluruh kelas yang dipertandingkan, terutama pada kelas utama kejurnas. Kami pengucapkan selamat kepada para juara umum, dan kami harap MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023 bisa menjadi langkah positif dalam menapaki event Internasional,” ungkapnya.
Dalam kejuaran tersebut, Anjasara sukses menjadi pemuncak klasemen sekaligus dinobatkan sebagai Juara Umum MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023 di kelas F dengan total perolehan poin sebanyak 125.
Dengan capaian ini, peslalom berusia 30 tahun tersebut berhasil mengalahkan sang kompetitor yaitu Adrian Septianto yang sebelumnya berjalan sangat sengit. Pasalnya, Adrian sempat mencatatkan waktu tercepat yakni 50,095 detik, namun hal tersebut kemudian disusul oleh Anjasara dengan menorehkan waktu 49,703 detik.
Aksi spektakuler ini memang kerap terjadi pada kelas tersebut. Anjasara mengungkapkan, hasil ini merupakan strategi yang telah timnya persiapkan. Mulai dari setingan mesin yang pas, hingga pengambilan keputusan pada setiap obstaclenya.
“Kondisi trek yang panas pada siang hari dan dingin di malam hari, membuat kami harus mengatur strategi lagi dengan tim untuk mengatur mesin yang tepat. Sempat ada beban atas torehan pembalap lainnya, namun akhirnya saya bisa meraihnya,” kata Anjasara.