JABAR EKSPRES – Menteri Ekonomi Israel, Nir Barkat, mengumumkan bahwa pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah memberikan lampu hijau kepada militer untuk melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza Palestina. Keputusan ini diumumkan dalam konteks operasi untuk memberangus pasukan Hamas.
Menurut Nir Barkat, “Pemerintah Israel telah mengambil keputusan, memberikan lampu hijau kepada tentara untuk memusnahkan mereka, dan kini keputusan itu ada di tangan tentara.” Pernyataan ini menyoroti bahwa tanggung jawab pelaksanaan operasi sekarang berada di tangan militer Israel.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa pasukan Israel telah berkumpul di perbatasan dekat Gaza. Ia bahkan menyampaikan bahwa pasukan akan segera melihat situasi Jalur Gaza langsung dari dalam wilayah tersebut. “Anda sekarang melihat Gaza dari kejauhan, Anda akan segera melihatnya dari dalam. Perintah akan datang,” kata Gallant kepada tentara Israel.
Baca Juga: Amerika Berikan Bantuan Kemanusiaan Sebesar 100 Juta Dolar untuk Palestina
Walaupun belum ada konfirmasi resmi terkait penangkapan lebih dari 60 anggota Hamas, beberapa politikus Israel telah memperkirakan bahwa invasi darat ke Gaza mungkin sudah berlangsung. Sejumlah laporan menyebutkan penangkapan anggota Hamas, meskipun belum ada laporan resmi yang mengonfirmasi informasi tersebut.
Melansir dari berbagai sumber Nic Robertson, mencatat peningkatan aktivitas militer di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza. Suara tembakan senapan mesin berat dan ledakan terdengar di sepanjang perbatasan tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga merespons dengan merilis video bersama pasukan di dekat perbatasan, menjanjikan kemenangan. Meskipun belum ada kejelasan terkait waktu invasi, Pasukan Pertahanan Israel menyatakan bahwa mereka telah siap untuk tahap operasi berikutnya. Juru Bicara Angkatan Pertahanan Israel, Letkol Jonathan Conricus, menyatakan bahwa pasukan mereka telah siap, diperlengkapi, berorientasi pada misi, dan bersiap untuk tahap operasi berikutnya. Namun, detail lebih lanjut mengenai jenis aktivitas militer yang terlihat di sepanjang perbatasan tidak diumumkan pada saat ini.