JABAR EKSPRES – Imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas sekitar 10 Hektar yang terjadi di Blok Mariuk, Desa Paseh Kaler, Kecamatan Paseh dan Blok Panyipuhan, Desa Jambu, Kecamatan Conggeang, Komandan Koramil 1007 Conggeang Kapten Infanteri Lilo Witjaksono menerjunkan 40 anggotanya untuk melaksanakan evakuasi santri dan penyekatan, Jumat 20 Oktober 2023.
Lilo menegaskan bahwa giat tersebut dibantu oleh masyarakat dan Dinas Perhutani untuk membuat skat bakar dan pemadaman api yang masih menyala.
Baca juga: Upaya Pemadaman Karhutla di Kawasan Bromo Sudah Dilakukan, Tim Gabungan Lakukan Proses Pendinginan
“Anggota kami sebanyak 40 yang berkonsentrasi pada bagian pembuatan skat bakar, beberapa personel ikut dalam proses evakuasi santri pesantren,” tuturnya kepada wartawan JabarEkspres.com.
Lilo menyebutkan, di kaki Gunung Karang itu terdapat sebuah pesantren atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Sementara kebakaran tengah melanda area tersebut, pihaknya harus melakukan proses pemindahan kegiatan santri.
“Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka evakuasi perlu dilakukan melihat posisi pesantren berada di kaki Gunung Karang,” katanya.
Di samping, Tambah Lilo, penghadangan api tengah dilakukan dengan membuat skat bakar, sementara santri dievakuasi ke Blok Jambu, Desa Jambu, Kecamatan Conggeang.
“Di samping pemadaman yang masih dalam upaya-upaya TNI dan Petugas lainya, demi keselamatan santri dievakuasi ke pemukiman warga di Desa Jambu,” ujarnya.
Sementara data luas lahan kebakaran yang terjadi di Gunung Karang dan Areal TPSA belum bisa diperkirakan.(Mg11)
Baca juga: Sebanyak 126 Karhutla Terjadi, Walhi Jabar Sebut KLHK Tak Ada Upaya Mitigasi dan Pengawasan