JABAR EKSPRES – Seorang pedagang pasar inpres Sumedang Leni Yulianti (53) mengeluhkan kenaikan harga sayuran yang dijajakanya, terutama jenis cabai domba yang kini dijualnya mencapai harga Rp50.000 per-kilogramnya, Kamis 19 Oktober 2023.
Leni mengatakan, bahwa kenaikan harga dipicu juga oleh kekeringan yang belum saja usai, Ia berharap agar segera turun hujan agar petani cabai dapat kembali produktif dan subur.
BACA JUGA: Daya Beli Masyarakat Menurun, Pedagang Pasar Impres Sumedang Mengeluh
“Mungkin karena kekeringan, selain petani yang panen cabai tidak begitu semelimpah musim hujan, kualitas cabai juga tidak begitu bagus dan mulus,” kata Leni kepada Jabar Ekspres di pasar inpres Sumedang.
Selain itu, cabai yang biasa dipesan dari petani sebanyak 5 kilo per-hari itu, kini jarang lagi terjual habis. Pasalnya, kenaikan harga membuat pembeli menurunkan kuantitasnya.
“Pembeli yang biasa beli cabai paling mahal dua pulu ribu saja bisa membawa pulang 1 kilogram cabai, kini tak lagi mampu membeli sebanyak 1 kilogram. Jadi cabai kadang tidak habis terjual dalam sehari,” katanya.
Leni berharap, semoga musim kemarau segera berakhir agar setidaknya para petani kembali dapat menanam cabai serta memanen kualitas cabai yang bagus, tentu adanya penurunan hingga sirkulasi dapat kembali normal.
Sementara itu, salah seorang pembeli cabai, Tia Rosmianingsih (32) mengharapkan agar harga cabai dan sayuran lainya kembali normal.
BACA JUGA: Pasca Blusukan di Pasar Impres, TPID Kabupaten Sumedang Gelar Opsar Beras Murah di Alun-alun
“Ya harapanya harga menjadi murah lagi, jangan terlalu mahal seperti sekarang ini. Kembali normal seperti biasanya,” tuturnya,
Tia yang setiap harinya berbelanja sayuran, khususnya cabai rawit dan cabai domba merasa keberatan, ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk tidak menaikan harga cabai terlalu mahal.
“Yaa kalau bisa ke pemerintah maunya jangan sampai terlalu mahal, soalnya kan saya perlu juga buat bahan jualan. Jadi pembelian kebutuhan cabai tetap, lagian kan cabai tidak impor, masih dari petani Indonesia kan,” katanya memungkasi. (mg11)