JABAR EKSPRES – Jumlah korban tewas dalam update konflik Hamas, Palestina dan Israel terus meningkat menjadi total 4.138 orang pada Minggu malam (15/10).
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa serangan Israel sejak tanggal 7 Oktober telah menewaskan 2.670 orang dan melukai 9.600 lainnya di wilayah tersebut.
Sementara di Tepi Barat Palestina, 56 orang telah tewas dan 700 lainnya terluka.
Lihat juga : FPI Nyatakan Dukungan untuk Palestina dan Rencanakan Aksi Hari ini
Kementerian Kesehatan di Gaza menuduh militer Israel telah “dengan sengaja” menargetkan staf medis dan keluarga di Jalur Gaza.
Marwan Abu Saada, direktur jenderal Kerja Sama Internasional Kementerian Kesehatan di Gaza. Mengeluarkan seruan kepada dunia, organisasi internasional, dan tim tindakan darurat untuk mengirimkan delegasi medis sukarela dengan beragam spesialisasi guna membantu menyelamatkan warga sipil yang terluka di Jalur Gaza.
Sementara itu, militer Israel melaporkan bahwa jumlah korban tewas dari pihak mereka juga terus bertambah. Menjadi total 1.400 orang pada hari Minggu, dengan 3.418 lainnya terluka.
Perang antara Israel dan Hamas telah meluas hingga ke Lebanon. Di mana Tel Aviv terus melakukan serangan terhadap perbatasan di selatan negara tetangga tersebut.
Israel melakukan serangan di Lebanon dengan tujuan menghancurkan kelompok Hizbullah yang di tuduh membantu Hamas dalam serangan mereka.
Pada saat ini, setidaknya 12 orang telah tewas akibat serangan Israel di Lebanon.
Meskipun sudah lebih dari sepekan berlalu, konflik antara Israel dan Hamas belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Bahkan, Israel sedang mempersiapkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza.
Selama perkembangan terbaru, komandan atau pimpinan Hamas tewas dalam serangan Israel.
IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengumumkan bahwa setidaknya 250 target serangan telah di arahkan ke Jalur Gaza bagian utara Palestina pada Minggu (15/10).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengidentifikasi komandan Hamas yang tewas sebagai Muetaz Eid, yang merupakan komandan di distrik selatan Gaza.
IDF dan ISS (Badan Keamanan Israel) telah mendeteksi lokasi Eid sebelum serangan ini di luncurkan.
Saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Hamas terkait kematian komandan tersebut.